NASIONAL

Wakil Wantim MUI: Sikap BEM UI Bagian dari Amar Makruf Nahi Munkar, Layak Diberi Penghargaan

Jakarta (SI Online) – Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (Wantim MUI) KH Muhyiddin Junaidi angkat bicara terkait sikap Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) yang ramai diperbincangkan karena mengritik Presiden Jokowi melalui poster “Jokowi: The King of Lip Service”.

“Sikap Ketua BEM UI tentang The King of Lip Service alias Raja Munafik bagian dari amar ma’ruf dan nahyi munkar,” kata Kiai Muhyiddin melalui pernyataannya kepada Suara Islam Online, Selasa (29/6/2021).

Baca juga: BEM UI Sebut Jokowi ‘The King of Lip Service’

Pihaknya berharap, sikap kritis mahasiswa tersebut diapresiasi dan diberikan penghargaan. Ia pun teringat tentang kisah pemuda Ashabul Kahfi.

“Kita berharap agar diberikan National Awards Ashabul Kahfi atas sikap kritisnya dan semua BEM se-Indonesia bisa mengikuti jejaknya,” ungkap Kiai Muhyiddin.

Ketua Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional PP Muhammadiyah itu menghubungkan aktivitas amar makruf nahi munkar yang dilakukan pengurus BEM UI dengan kisah Ashabul Kahfi yang memiliki keberanian dan kegigihan.

Baca juga: Jokowi Disebut ‘The King of Lip Service’, MS Kaban: Kenapa Heboh, Itu kan Fakta?

“Sejarah telah mengingatkan kita tentang Kisah Ashabul kahfi, penghuni gua, semuanya adalah anak anak muda yang punya kualitas iman tinggi dan menghindar diri dari segala bentuk kerusakan moral serta penghambaan kepada manusia. Mereka melakukan isolasi diri dan ditidurkan oleh Allah selama 300 tahun lebih dalam gua,” ungkap Kiai Muhyiddin.

Menurutnya, sikap kritis BEM UI diharapkan bisa menjadi pemicu kebangkitan mahasiswa. “Sikap kritis tersebut diharapkan bisa mendorong generasi muda bangkit dari dunia materialisme yang memabukkan dan mematikan hati nurani,” jelasnya.

Baca juga: Masalahnya Bukan Meme “Raja Bual” Itu, tapi Kebangkitan Mahasiswa

Selain itu, Kiai Muhyiddin juga teringat sejarah tentang bagaimana penyebutan gelar di masa Rasulullah dan para sahabat.

“Dalam sejarah Islam ada kisah menarik tentang gelar menggelegar dan memerahkan telinga yaitu Bapak Munafikun, Abdullah Bin Ubay Bin Salul, juga ada Abu Jahal dan Abu Lahab,” tandasnya.

Sebutan “The King of Lip Service” kini tengah ramai diperbincangkan. Julukan tersebut disematkan oleh BEM UI atas kinerja Jokowi yang sering tak sesuai dengan janjinya.

red: adhila

Artikel Terkait

Back to top button