DAERAH

Warga Aceh Usir Puluhan TKA China

Aceh (SI Online) – Warga Desa Simpang Peut, Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh mengusir 39 tenaga kerja asing (TKA) asal China yang baru saja datang ke wilayah itu. Para TKA sedianya bakal bekerja di PLTU 3-4 Nagan Raya.

Pengusiran dilakukan warga sebab kedatangan TKA tidak dikoordinasikan kepada perangkat desa maupun kecamatan.

Sementara itu, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Nagan Raya, Aceh juga melarang warga asing tersebut untuk bekerja di proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 3-4.

Pasalnya mereka belum memiliki visa izin kerja yang diterbitkan oleh pemerintah, sesuai aturan dan perundang-undangan yang berlaku.

“Mereka masih kita awasi agar tidak bekerja sebelum izin kerja atau visa bekerja mereka diterbitkan oleh pemerintah,” kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Nagan Raya, Aceh, Rahmatullah, Sabtu (29/8) di Suka Makmue, dikutip dari Antara.

Terpisah, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Aceh, Iskandar Syukri mengatakan perusahaan pengelola PLTU 3-4 Nagan Raya, PT Meulaboh Power Generation sudah melakukan pelanggaran kedua kalinya dengan memasukkan TKA yang tidak memiliki dokumen lengkap.

Iskandar berharap Kementerian Hukum dan HAM dapat memeriksa setiap WNA yang akan bekerja sebagai TKA di Aceh, sebagaimana atauran yang berlaku.

“Jangan menggunakan visa kunjungan wisata namun disalahgunakan sebagai TKA. Mereka belum mengantongi izin kerja baik dari Kemenaker maupun dari Pemerintah Aceh,” ujarnya.

Sekretaris Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Aceh, Habibie Insuen mengatakan bila TKA tersebut tidak memiliki izin kerja di Aceh, pemerintah harus segera memulangkannya dan dilarang kembali sebelum melengkapi seluruh persyaratannya.

“Kami telah koordinasi dengan pengawas tenaga kerja provinsi, jika belum kami minta pemerintah pulangkan mereka untuk melengkapi dahulu izin,” ujar Habibi.

“Kami desak pemerintah serius tangani ini, jika pekerja asing masuk belum lengkapi izin segera kembalikan ke negaranya,” tegasnya.

red: adhila/dbs

Artikel Terkait

Back to top button