#Selamatkan Al-AqshaINTERNASIONAL

Warga Al-Quds Diserukan Ribat Jaga Al-Aqsha dari Serangan Zionis

Al-Quds (SI Online) – Direktur Masjid Al-Aqsha, Sheikh Omar Al-Kiswani, menyerukan untuk melakukan ribat (bersiaga) dan hadir secara permanen di Masjid Al-Aqsha, untuk melindunginya dari serangan pendudukan Zionis Israel dan para pemukim pendatang Yahudi.

“Kami menyerukan untuk mempertahankan kehadiran secara permanen di Al-Aqsha, dan perumahan di sekitarnya, agar kita bisa menjadi warisan Nabi dan hak Islam kita di dalamnya,” ujar Kiswani dikutip dari Pusat Informasi Palestina, Kamis (20/7/2023).

“Selamat kepada warga al-Quds atas nikmat yang diberikan kepada mereka karena bisa melakukan ribat dan datang ke Masjid Al-Aqsha, dan memungkinkan bagi mereka untuk melakukan semua waktu shalat di sana.” tambah Kiswani.

Sebelumnya, kelompok-kelompok Kuil Yahudi mengorganisir pawai bendera provokatif di sekitar gerbang Masjid Al-Aqsha, sebagai persiapan untuk peringatan “Penghancuran Kuil”, yang jatuh pada 27 Juli.

Komite Anti-Permukiman Yahudi Al-Quds menegaskan bahwa pawai provokatif para pemukim pendatang Yahudi di gerbang Al-Aqsha bertujuan untuk menciptakan keadaan arus masuk Yahudi di wilayah tersebut.

Di sisi lain, kelompok-kelompok Kuil Yahudi, bersama dengan sejumlah organisasi pemukim pendatang Yahudi Zionis sayap kanan, mengumumkan pengorganisasian pawai bendera malam bertajuk “Di Sekitar Tembok Ibu Kota Kita yang Abadi, Bersatu, dan Berdaulat.”

Pawai akan dimulai pada pukul sembilan empat puluh lima menit pada Rabu malam (26/7/2023) pekan depan.

Pawai itu bertujuan untuk mengibarkan bendera Zionis di sekitar Kota Tua di Al-Quds, mulai dari “Taman Kemerdekaan” di sebelah barat Kota Tua, menuju ke Gerbang Baru, kemudian gerbang Al-Zahira, Al-Amoud, dan Al-Asbat, hingga diakhiri dengan memasuki Kota Tua dari Gerbang Mughrabi ke Lapangan Al-Buraq; jalur yang benar-benar identik dengan pawai bendera tahunan yang diselenggarakan oleh kaum Zionis pada hari peringatan pendudukan Zionis Israel atas Al-Quds oleh orang-orang Yahudi; yang tahun ini berlangsung pada 18-5-2023 lalu, dan merupakan puncak kedua agresi terhadap Al-Quds untuk tahun ini.

Menurut peneliti urusan Al-Quds, Ziyad Buhais pawai ini merupakan upaya tanpa henti Zionis untuk mengubah “peringatan penghancuran Kuil” menjadi transit tahunan untuk mencapai lompatan dalam agresi terhadap Masjid Al-Aqsha dan mendirikan Kuil di tempatnya.

sumber: infopalestina

Artikel Terkait

Back to top button