Waspadai Istidraj
Kontra Sunnah Rasul
Kita saksikan bersama nampaknya tidak sedikit saudara-saudara kita yang berhasil mendapatkan jabatan dan harta melimpah tapi dengan jalan haram. Padahal harta haram itu menambah beban siksa api neraka.
Dalam Islam memang tidak ada larangan untuk mendapatkan harta yang banyak karena memang itu karakter manusia pada umumnya tapi harus dengan jalan yang benar serta harta itu diinfaqkan sesuai perintah Allah SWT (QS. Al-Munafiqun: 10).
Kita harus saling ingat-mengingatkan, bahwa nanti di Hari-Penghitungan amal di Hari Kiamat pasti semua amal termasuk harta yang kita miliki akan ‘dihisab’ baik yang didapatkan secara halal maupun secara haram. Semakin banyak harta yang kita miliki dan semakin tinggi jabatan yang kita sandang, akan semakin rumit dan lama waktu hisabnya.
Karena itu, dalam satu riwayat haditsnya Rasulullah Saw memohon kepada Allah SWt untuk hidup dalam kemiskinan dan dikumpulkan di Yaumul Mahsyar’ bersama orang-orang miskin. Ini doanya:
سنن الترمذى – (ج 9 / ص 162)
عَنْ أَنَسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « اللَّهُمَّ أَحْيِنِى مِسْكِينًا وَأَمِتْنِى مِسْكِينًا وَاحْشُرْنِى فِى زُمْرَةِ الْمَسَاكِينِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Dari Anas ra bahwa Rasulullah Saw berdoa. “Ya Allah hidupkan aku dalam keadaan miskin dan matikan aku dalam kemiskinan dan golongkanlah aku bersama orang-orang miskin di hari kiamat”. (HR. Tirmizi)
Rasulullah Saw itu kalau mau kaya sangat bisa. Seandainya beliau minta kepada Allah agar gunung uhud dijadikan emas pasti akan dikabulkan. Tetapi ternyata beliau tidak ingin kemewahan tersebut. Hidup sangat sederhana sekali menjadi pilihannya. Itulah cerminan dari doa yang beliau lantunkan. Doa ngeri-ngeri sedap.
Ngerinya, mosok hidup sekali miskin papa tak punya apa-apa. Sedapnya seperti jawaban beliau saat Aisyah bertanya, “Mengapa doa itu beliau lantunkan?”
Jawab Nabi: “Sesungguhnya orang miskin itu akan masuk surga lebih dahulu dari orang-orang kaya selisihnya empatpuluh tahun. Wahai Aisyah janganlah kamu menolak orang miskin walau hanya memberi sebuah kurma. Wahai Aisyah cintailah orang-orang miskin, dekatilah mereka. Maka sesungguhnya Allah akan mendekatkan kamu ke surga”. Wallahu a’lam bisshawab.
Kuala Tungkal, 25 April 2024
Abd. Mukti, Pemerhati Kehidupan Beragama.