WMI Adakan Sarasehan Kesiapsiagaan Bencana Banjir
SUSUR SUNGAI
Senada dengannya, Zainul juga mengingatkan situasi Indonesia setahun belakangan ini. Negara yang di lintasi garis Khatulistiwa ini sudah mengalami bencana dadakan di awal dan di akhir tahun, seperti banjir besar.
Berangkat dari pengalaman tersebut, WMI dalam sarasehan mengajak komunitas terkait melakukan monitoring sejumlah sungai yang melintasi kawasan Jabotabek.
“Konsentrasi utamanya monitoring di Ciliwung, karena posisi Ciliwung strategis, bila meluap akan berdampak ke wilayah-wilayah penting di Jakarta,” katanya.
Ia berharap langkah-langkah monitoring dapat mengurai dan meminimalisir dampak bencana banjir di Jakarta dan sekitarnya. Adapun terkait monitoring, rencannya Kamis (31/12/2020) peserta sarasehan akan langsung menerjunkan tim menyusuri sungai Ciliwung.
“Ada empat assesment yang akan kita gali saat susur sungai,” ungkapnya.
Pertama, soal sampah. Proses pemantauan susur sungai akan mencoba mendata potensi gunungan sampah dan karakternya.
WMI sendiri punya concern soal sampah ini. Rencanya WMI akan melakukan kampanye soal sampah secara simultan dan berkesinambungan serta mengajak berbagai pihak.
“Karena sampah problem utama penyebab banjir,” cetusnya
Kedua, akam dilakukan assement terkait tiik longsor. Ketiga mengenai kondisi gedung. Keempat, memetakan potensi Limbah di perairan sungai.
Zainul menegaskan hasil monitoring bersama akan dilaporkan ke Kementerian Lingkungan Hidup.
Kegiatan sarasehan yang digelar sederhana mengundnag sejumlah komunitas diantaranya Komunitas Ciliwung Depok, Thoriquna, AQL Peduli, Gappana, Gema Warna Indonesia, Tim SAR WMI, dan lain sebagainya.
Red: faza haniyya