Zaman Pembungkaman
Berbeda dengan calon penantang, yang semakin solid bergerak di berbagai daerah, untuk merebut hati rakyat. Bukti konkrit lapangan memperlihatkan bahwa petahana sudah kalah. Ini menyebabkan frustasi dan bertindak sembrono.
Ia tidak sadar, semakin banyak diskusi yang dilarang, semakin kecil dukungan masyarakat kepadannya. Semakin banyak janji ia buat, semakin sulit rakyat mempercayainya.
Tapi, karena kekurangan pikiran, nekat merupakan terobosan baru dalam pentas politik nasional. Ingat hanya penguasa saat ini yang menganggap kenekadan sebagai terobosan baru.
Namun, rakyat sudah sadar bahwa ia tidak lebih dari mengobral janji dan pembuat perpecahan, serta boneka yang dipaksakan untuk jadi pemimpin un-otentik yang penuh dengan kepalsuan.
Dulu ia “akan melakukan” sekarang orang bertanya “apa yang ia lakukan”. Setelah diselidiki, jawabannya, ia hanya berjanji. Di antara sekian banyak janji itu, sebanyak itu juga yang ia ingkari.
Maka publik mengatakan, selamat tinggal janji-janji, selamat datang perubahan. Sahutan publik itu menyebabkan lahirnya “narasi perang total”. Perang total adalah pertaruhan terakhir bagi orang yang terjepit, dan pasti akan kalah.
Dan 2019, adalah perang terakhir untuk menyambut hari kekalahannya. Dan publik akan berseru, selamat datang kebenaran, enyahlah segala kebohongan dan kedustaan. Sekian.
Wallahu a’lam bis shawab.
Dr. H Ahmad Yani SH., MH
Caleg DPR RI Dapil Jakarta Timur (Jakarta 1) PBB (19)