Ibu Hamil Rohingya Tewas Diserbu Militer Myanmar
Yangon (SI Online) – Dua perempuan termasuk satu ibu hamil tewas dan tujuh lainnya terluka setelah pasukan Myanmar menembaki desa Rohingya pada Sabtu (25/01/2020), menurut seorang anggota dewan dan warga setempat.
Peristiwa ini teradi hanya dua hari setelah Mahkamah Internasional (ICJ) memerintahkan negara tersebut agar melindungi minoritas Rohingya.
Maung Kyaw Zan, anggota parlemen untuk Kota Buthidaung di negara bagian Rakhine utara, menyebutkan peluru yang ditembakkan dari batalion terdekat menghantam desa Kit Taung pada tengah malam. Pasukan pemerintah memerangi etnis Muslim Rohingya di negara bagian tersebut selama lebih dari setahun.
“Tidak ada pertempuran, mereka hanya menembakkan artileri ke sebuah desa tanpa pertempuran,” katanya kepada Reuters via telepon, menambahkan bahwa ini kedua kalinya pada tahun ini warga sipil tewas.
Lebih dari 730.000 Muslim Rohingya terpaksa kabur dari negara bagian Rakhine utara pada 2017 setelah penindasan militer, yang menurut PBB dieksekusi dengan niat genosida.
Dari ratusan ribu Muslim Rohingya yang masih berada di Rakhine, banyak yang terjebak dalam kondisi seperti apartheid, tak dapat bepergian secara bebas atau pun mengakses fasilitas kesehatan dan pendidikan. Mereka terjebak di tengah pertempuran dan pembatasan perjalanan, yang menandakan mereka kurang bisa melarikan diri.
Sumber: Reuters