Islamofobia dan Muslim Penemu Vaksin Corona Pertama di Eropa
Di tengah pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai dan menewaskan 1,34 Juta orang, kabar gembira datang dari Pfizer bahwa vaksin Covid-19 yang mereka produksi menurut uji interim menunjukkan efektivitas 90% pada 9 November 2020.
Efektivitas tersebut nampak pada hari ke-28 pasca suntikan pertama diberikan. Press release-nya pun sudah ada di jurnal ilmiah. Tak lama kemudian vaksin Sputnik V dari Rusia dan Moderna juga mengeluarkan press releasenya dengain klaim efektivitas lebih bombastis.
Dilansir dari health.detik.com, 18 November 2020, Pfizer mengumumkan bahwa hasil akhir uji klinis tahap akhir vaksin COVID-19 buatannya menunjukkan efektivitas 95%. Dalam hitungan hari, izin penggunaan darurat (EUA) akan didaftarkan dalam beberapa hari ke depan.
Efikasi atau kemanjuran vaksin yang dikembangkan bersama BioNTech asal Jerman ini menunjukkan konsistensi pada sebaran demografi umur dan etnis. Tidak ada efek samping serius yang dilaporkan, pertanda bahwa imunisasi bisa dilakukan secara luas di dunia.
Dikutip dari Reuters, temuan lain yang cukup memuaskan adalah pada usia di atas 65 tahun, efikasi tercatat 94 persen. Kelompok ini merupakan yang paling rentan terhadap risiko Covid-19.
Dengan selesainya uji klinis tahap akhir ini, Pfizer menunjukkan kepada dunia bahwa timnya lah yang pertama kali menemukan vaksin covid-19 yang efektif untuk masyarakat dunia. Yang lebih mengagumkan lagi adalah sosok suami istri di balik penemuan vaksin Pfizer ini. Yakni pasangan suami Istri muslim berdarah Turki bernama Ugur Sahin dan Ozlem Tureci.
Ugur Sahin merupakan imigran dari Turki. Dia dan keluarganya pindah ke Jerman pada 1965. Dia tumbuh di Jerman dan menguasai bahasa Jerman. Setelah lulus SMA dia melanjutkan pendidikannya di University of Cologne jurusan kedokteran sampai jenjang PhD. Saking jeniusnya dia memperoleh gelar PhD hanya tiga tahun setelah lulus sarjana. Selama delapan tahun dia menjadi residen di Saarland University Hospital sebelum bergabung dengan University of Mainz tahun 2000, dan menjadi professor di sana pada 2006. Dia juga aktif di berbagai perusahaan salah satunya adalah perusahaan yang didirikan oleh Ozlem Tureci yang pada 2002 dia resmi menjadi Istri Sahin.