Bersama Sejumlah Mitra, ACT Kirimkan 36 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Pasaman Barat
Jakarta (SI Online) – Aksi Cepat Tanggap (ACT) bersama sejumlah mitranya, mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk warga korban gempa di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, Jumat, 11 Maret 2022.
Kepala Regional DKI, Banten, dan Tangerang Raya ACT, Muhammad Basair, mengatakan bantuan yang dikirimkan pihaknya secara keseluruhan berjumlah sepuluh truk atau sekitar 36 ton, dengan nilai dua miliar lebih.
Basair mengatakan, dari Menara 165 Jakarta, lima truk bantuan secara resmi dilepas. Namun ada dua truk yang sudah berangkat terlebih dahulu. Sisanya adalah truk-truk dari ACT di wilayah Sumatera. “Bantuan ini berasal dari para donatur, perusahaan dan komunitas,” kata dia.
Baca juga: Status Tanggap Darurat Diakhiri, BNPB: Pasaman Barat Masuki Masa Transisi ke Pemulihan
Bantuan yang dikirimkan, ungkap Basair, terdiri dari beras, air minum, mie instan herbal, peralatan makan, obat-obatan dan pakaian baru.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden ACT Ibnu Khajar mengingatkan, saat ini lebih dari 18 ribu warga Pasaman Barat masih hidup di pengungsian, 700 lebih rumah rata dengan tanah. Mereka belum dapat kembali ke rumah masing-masing. Sementara status tanggap darurat secara resmi telah dicabut sejak Kamis kemarin. “Pertanyaannya mereka akan tinggal dimana?,” kata dia.
Dengan dicabutnya status tanggap darurat, kata Ibnu, tim-tim kemanusiaan akan segera kembali, para relawan dan tim medis akan ditarik pulang. Padahal persoalan di sana belum selesai.
“Duka mereka duka kita, tangis mereka tangis kita, sakit mereka sakit kita. Karena itu hari ini kita berangkatkan bantuan kemanusiaan, sebagaimana bantuan-bantuan lain yang telah kita kirimkan sebelumnya,” kata Ibnu.
Untuk membantu masyarakat Pasaman Barat, kata Ibnu, tak perlu membincang soal status tanggap darurat yang telah dicabut. Yang jelas, kata dia, masyarakat Pasaman Barat sedang menangis, menunggu bantuan dari sesamanya.
“Yang kita kirimkan bukan cuma logistik, tapi kebaikan. Jangan sampai mereka mengadukan kepada Allah, adakah saudaraku yang peduli pada nasib kami?,” kata Ibnu.