RESONANSI

Revolusi yang Gagal Hasilkan Keadilan Sosial

Gelombang revolusi kebangkitan rakyat adalah hal yang biasa berlaku di Indonesia sejak awal kemerdekaan lagi seperti di Sumatera Timur, Jawa dan sebagainya. Ia adalah bentuk gelombang kemarahan rakyat bawah untuk melawan ketidakadilan pimpinan.

Jika revolusi Perancis, Revolusi Amerika, Revolusi Rusia, Revolusi Iran, Revolusi Philipine, Revolusi Tunisia relatif berhasil, maka revolusi di Indonesia mulai melawan monarki, orde baru hingga revolusi rakyat tahun 2025 ini boleh dikatakan masih abu-abu hasilnya

Ia hanya bagaikan selamat dari mulut singa masuk ke mulut buaya dalam hukum alam di bumi Afrika.

Kata kunci kegagalan itu adalah karena orang miskin sepertinya dilestarikan dan harus tetap banyak jumlahnya sebagai lumbung suara yang dibeli saat pemilu oleh calon raja-raja kecil yang akan menindas seterusnya.

Penjarahan ke beberapa rumah memang menyedihkan betapa kemiskinan membawa kepada kekufuran. Namun di sisi lain rumah-rumah yang dijarah adalah bagaikan istana dengan fasilitas mewah disaat banyak rakyat yang hidup sengsara.

Ini belum lagi rumah-rumah pejabat negara yang ada di Amerika, Singapura dan beberapa negara lainnya yang sudah menjadi rahasia umum adanya.

Semuanya dihasilkan dari uang rakyat yang semakin tertekan dengan pajak oleh aparat yang hidup berjoget menunjukkan kemewahannya

Faktor utama kegagalan revolusi rakyat adalah karena rakyat perlukan uang dan hanya akan memilih calon yang memberi mereka uang. Pemimpin yang menang karena membayar orang miskin akan berusaha agar rakyat yang memilih mereka tetap miskin sebagai lumbung suara pada pemilu selanjutnya.

Solusinya pilihlah mereka yang berkualitas jadi wakil rakyat dari segi latar belakang pendidikan, rekam jejak, pribadi, sidiq, tabliq, amanah dan cerdas bukan karena faktor terkenal dia artis pelawak sebagainya.

Kalau memang perlu ambil uangnya tapi jangan pilih orangnya dan jika tidak perlu tetap ambil uangnya tapi bagikan pada orang miskin uang itu dengan tetap memilih calon pemimpin yang berkualitas.

Nabi Muhammad Saw menunjukkan sendiri bagaimana beliau hidup sederhana yang membuat beliau berbeda dengan para Kaisar Rom dan Parsi dan para Sultan Raja lainnya.

Para Khalifah selepas Rasulullah juga adalah mereka yang terbaik seperti Abu Bakar, Umar, Usman dan Ali bin Abi Talib.[]

Afriadi Sanusi

Artikel Terkait

Back to top button