NUIM HIDAYAT

Ade Armando dan Bahaya Pluralisme Agama

Yang menggelikan ketika Ade Armando dan Setara Institute melakukan penelitian tentang radikalisme di kampus-kampus Indonesia (2019). Menurut mereka 10 kampus yang terpapar itu adalah : UI, ITB, UGM, UNY, UIN Jakarta dan Bandung, IPB, UNBRAW, UNIRAM, dan UNAIR.

Penelitian ini akhirnya membuahkan hasil pembatasan kegiatan keagamaan di kampus-kampus. Di UI misalnya, anak-anak mahasiswa tidak lagi disediakan ruangan untuk menginap atau berdiskusi di masjid. Mereka yang terlihat berkumpul di masjid untuk pengajian, ditegur satpam. Alhamdulillah setelah rezim Jokowi lengser, kini kampus UI mulai berubah pendekatannya kepada aktivis-aktivis mahasiswa Islam.

Walhasil, penganut ajaran pluralisme agama ini akhirnya hidupnya berprinsip sekulerisme. Yakni tidak ada kaitan agama dengan kehidupan dunia. Maka ia tidak berani mengambil prinsip hidup: zina haram, jilbab wajib, shalat lima waktu wajib dan lain-lain. Hidupnya akhirnya seperti orang-orang kafir yang kesenangannya hura-hura, mabuk-mabukan setelah kerja, kekayaan dan kemegahan dunia yang dicari dan semacamnya.

Apakah Ade dan kawan-kawannya seperti itu, Anda bisa menilainya sendiri. Wallahu alimun hakim. []

Nuim Hidayat, Direktur Forum Studi Sosial Politik.

Laman sebelumnya 1 2 3

Artikel Terkait

Back to top button