Air dari Mesir Mulai Mengalir, Warga Gaza: Rasanya seperti Gula
Kairo (SI Online) – Terhitung dua bulan lebih warga Gaza menderita parah akibat serangan Zionis Israel ke wilayah tersebut.
Saat ini mengalir air dari proyek desalinasi di Mesir yang rasanya disebut “seperti gula”.
Zaki Abu Sleyma mengatakan, warga Gaza kekurangan air sehingga banyak di antara mereka terpaksa meminum air laut dan air kotor.
Air itu dialirkan dari tiga pabrik yang dibangun oleh Uni Emirat Arab di wilayah Mesir dekat perbatasan dengan Gaza dan mulai dipompa ke Rafah pada Selasa.
“Kami benar-benar menderita… sebelumnya kami biasa mengambil air dari laut. Air ini rasanya seperti gula, bisa diminum,” kata Abu Sleyman, salah satu warga Gaza.
Namun, meski air bersih sangat dibutuhkan, kehancuran infrastruktur di Gaza membuat penyalurannya ke daerah-daerah selain Rafah menjadi sulit, apalagi jika dipompa ke tangki atap bangunan yang masih berdiri.
Israel memutus semua aliran listrik dari luar Gaza saat perang meletus pada 7 Oktober, ketika kelompok perlawanan Palestina Hamas menyerang kota-kota Israel hingga menewaskan 1.200 orang.
Pengepungan Gaza juga menghentikan sebagian besar pasokan bahan bakar sehingga pembangkit listrik lokal tidak berfungsi.
“Kami berharap mereka bisa memberi kami genset… seperti yang Anda lihat, kami mengisi air ke ember dan membawanya ke lantai atas,” kata Abu Sleyma.
Mengisi tangki di atas agar air bisa mengalir ke keran-keran di dalam rumah adalah pekerjaan yang sulit dan menyakitkan.
Bahkan di Rafah, di mana pasukan Israel memerintahkan warga sipil Gaza pergi ke sana untuk berlindung, kekurangan makanan dan air bersih begitu parah sampai-sampai membuat orang-orang kehilangan berat badan dan sakit.
Di dekat tangki air di kawasan permukiman di Rafah, sekelompok anak-anak bergantian minum dengan tangan mereka dari pipa air yang mengalir. Ini pemandangan yang langka terjadi dalam beberapa pekan terakhir.