RESONANSI

Apa Benar di Muktamar Ada Risywah?

Dunia politik uang (risywah) dalam urusan mencari jabatan, saat ini cukup marak terjadi, baik untuk mencari jabatan di pemerintahan, atau di instansi-instansi pekerjaan, atau dalam dunia organisasi Islam pun tak ketinggalan marak pula terjadi.

Kabar burung hingga sampai ke telinga penulis, bahwa pada Muktamar NU yang bakal digelar di Lampung tahun ini, juga ada isu tidak sedap, yaitu rawan terjadi praktik politik uang (suap menyuap), sebagaimana isu yang pernah terjadi pada Muktamar Makassar, berikut jejak digitalnya: https://www.liputan6.com/news/read/269676/isu-politik-uang-beredar-di-muktamar-nu

Demikian juga pada muktamar Jombang, berikut jejak digitalnya:
https://news.detik.com/berita/d-2981123/gus-solah-menduga-ada-upaya-money-politic-di-muktamar-ke-33-nu

Saat ini pun beredar isu di kalangan tertentu, bahwa patut diduga adanya calon ketua umum, yang berusaha mempengaruhi atau bahkan sudah ada yang menggelontorkan sejumlah dana kepada calon para peserta muktamar.

Ada oknum diduga mendapat dana besar dari Yahudi Israel, yang akan dipergunakan membiayai pencalonan dirinya.

Ada pula dugaan oknum yang didukung oleh para pengusaha yang katanya disebut “Sembilan Naga” dan konglomerat China untuk membiayai pencalonannya.

Tak pelak persaingan ‘bos asuh’ ini pun terjadi, hingga isu-isu pun mencuat di kalangan sebagian warga Nahdliyyin, bahwa calon A kini tengah berseteru dengan calon B, padahal semula mereka itu satu tim, namun karena diduga adanya sumber dana dan kepentingan yang berbeda, maka terjadi persaingan yang tidak sehat.

Siapakah pihak yang sangat potensi ikut berdosa ‘memakan’ uang sogokan muktamar tersebut?

Jika isu-isu tak sedap ini benar-benar terbukti, tentunya para calon pemilih yang tidak memiliki sifat amanah dan wara’ dalam mengemban kewajiban berorganisasi sangat rawan terlibat.

Calon pemilih yang tidak dapat memilah mana dana yang halal dan mana yang haram. Atau calon pemilih yang mudah dirayu oleh setan, hingga tidak memiliki rasa takut ancaman siksa akhirat, adalah potensial ikut merusak marwah organisasi.

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button