Apresiasi Kepala BNPT Minta Maaf, HNW: Nama Baik Pesantren Harus Direhabilitasi
HNW juga berharap agar sikap ksatria Kepala BNPT ini dapat diikuti oleh aparat penegak hukum lainnya. Pasalnya, selain pernyataan Kepala BNPT, ada pula pernyataan Direktur Kemanaan Negara Badan Intelijen Keamanan Mabes Polri Brigjen Umar Effendi yang mewacanakan akan dilakukannya pemetaan terhadap masjid untuk mencegah penyebaran paham radikalisme, suatu hal sangat ditolak oleh Jusuf Kala, Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia, MUI dan umat.
Baca juga: Datangi MUI, Kepala BNPT Minta Maaf Terkait Data 198 Pesantren Terafiliasi Terorisme
“Saya berharap pernyataan yang disampaikan ke publik untuk pemetaan masjid terkait pencegahan radikalisme, agar juga segera dikoreksi, karena selain tidak berbasiskan bukti yang meyakinkan, juga malah meresahkan umat dan pengelola masjid dan menimbulkan kecurigaan di antara umat dan masjid. Juga terkesan adanya diskriminasi. Karena tidak ada pernyataan dari pihak kepolisian untuk melakukan pemetaan terhadap rumah ibadah, atau pemuka agama lainnya yg terbukti membantu separatis teroris radikalis OPM dengan menjual amunisi, senjata dan lainnya,” tutur HNW.
Menurutnya, demi suksesnya pencegahan dan mengatasi radikalisme, terorisme secara adil dan komprehensif, tradisi baik yang sudah dilakukan Kepala BNPT untuk menyambangi dan berkonsultasi dengan MUI ini juga dapat dilakukan oleh pihak kepolisian dan lainnya.
“Agar tidak ada kesan framing dan diskriminatif serta kebijakan tidak adil terhadap masjid ketika berbicara soal mencegah dan mengatasi radikalisme atau terorisme. Agar Kepolisian dan BNPT justru bisa menyatukan seluruh komponen Bangsa termasuk umat Islam dan lainnya secara adil dan benar untuk mencegah dan mengatasi radikalisme, intoleransi dan terorisme, di seluruh wilayah hukum Indonesia, demi tegaknya keadilan hukum dan terjaganya kedaulatan NKRI,” pungkasnya.
red: adhila