FINANSIAL

Asosiasi FinTech Syariah Ajak Anggotanya ‘Go Public’

Jakarta (SI Online) – Asosiasi FinTech Syariah Indonesia (AFSI) bekerjasama dengan Divisi Pasar Modal Syariah, PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam seminar setengah hari tentang Strategi dan implementasi Initial Public Offering (IPO) untuk perusahaan fintech di Main Hall, Indonesia Tower pada Selasa (28/05/2024).

Ketua Dewan Pengawas AFSI, Murniati Mukhlisin, menyampaikan minat investor untuk meleburkan dananya di saham syariah masih kurang.

Menurut laporan BEI di awal tahun, investor syariah berjumlah 136.418 investor, walaupun naik dari lima tahun yang lalu namun masih tergolong lamban, naik 211 persen dari 44.536 investor pada 2016. Maka dari itu BEI memasang target satu juta investor syariah pada akhir 2024 kata Murniati yang juga merupakan pendiri Sobat Syariah, sebuah perusahaan fintech syariah dibawah AFSI.

Dengan target ini, Murniati berharap agar sebaran investor dapat merata di seluruh wilayah Indonesia, maka dari itu literasi harus ditingkatkan bukan hanya di kampus-kampus tetapi juga di komunitas-komunitas seperti ibu-ibu majelis taklim. Murniati juga menekankan bahwa perusahaan fintech syariah yang akan menjalankan IPO harus memastikan bahwa manajemen dan karyawannya paham akad-akad di pasar modal syariah.

Adapun, Direktur Teknologi Informasi dan Manajemen Risiko, BEI, Bapak Sunandar dalam sambutannya menyampaikan bahwa bursa sangat mendorong banyak lagi perusahaan yang akan melantai di pasar bursa sehingga memberikan lebih banyak lagi pilihan bagi investor.

“Jangan tunggu perusahaan Anda besar untuk Go Public, tetapi jadilah perusahaan besar dengan Go Public” katanya.

Sunandar juga menyebutkan bahwa salah satu manfaat perusahaan publik ketika berurusan dengan waris keluarga. Ketika bagi waris, maka ahli waris bisa mengambil opsi menjual sahamnya tanpa harus menutup bisnisnya, karena bisnisnya tetap akan dijalankan dengan dana investor yang baru. Secara keseluruhan jumlah investor 12.475.225 per Februari 2024 dan diperkirakan naik hingga 14 juta investor pada akhir 2024.

Setelah sambutan, diskusi panel dibawakan oleh Kepala Unit Pengembangan Startup dan SME, PT. Bursa Efek Indonesia – Dinnoor Aisyah yang mengenalkan perkembangan bursa efek dan aktivitasnya, Direktur PT. Panin Sekuritas Tbk – Prama Nugraha yang mempresentasikan roadmap to IPO, dan Direktur PT. Data Sinergitama Jaya Tbk. (Elitery) – Kresna Adiprawira sebagai anggota AFSI pertama yang Go Public di awal 2023.

Perusahaan jasa cloud dan cybersecurity ini didirikan sejak 2011 dan menjadi anggota AFSI sejak 2022. Dengan suksesnya proses Go Public Elitery, Mahaning Riyana selaku Direktur Eksekutif AFSI mengajak anggota AFSI yang lain untuk juga mengikuti jejaknya. Mahaning menyebutkan bahwa pihak bursa akan membina perusahaan dalam mempersiapkan IPO dalam inkubator bursa yang tersedia di Jakarta, Bandung, dan Surabaya.

Turut hadir pengurus dan puluhan anggota AFSI serta asosiasi fintech lainnya seperti Asosiasi FinTech Indonesia (AFTECH), Asosiasi Layanan Urun Dana Indonesia (ALUDI), Asosiasi Payment Gateway Indonesia (APGI), Asosiasi Blockchain Indonesia (ABI), Asosiasi Modal Ventura dan Startup Indonesia (AMVESINDO), Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia. Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (ASPAKRINDO, dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI). [ ]

Artikel Terkait

Back to top button