TELADAN

Begini Cara Islam Menyelesaikan Problem Pengangguran

Maka Rasulullah Saw bersabda, “(Bekerja) ini lebih baik bagimu daripada datang (meminta-minta). Dan perbuatan meminta-minta itu akan menjadi titik noda pada wajahmu pada hari kiamat.”

Sedangkan mengenai kewajiban masyarakat untuk membantu membuka lapangan pekerjaan, maka Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Sa’id Al Khudri dari Rasulullah Saw bahwa beliau bersabda:

“Barangsiapa yang mempunyai kelebihan punggung (kekuasaan), hendaklah ia datang membawa kelebihan itu kepada orang yang tidak mempunyai punggung. Dan barangsiapa yang mempunyai kelebihan bekal (harta kekayaan), hendaklah ia datang membawa kelebihan itu kepada orang yang tidak mempunyai bekal (miskin).”

Al-Bazzar dan Ath-Thabrani meriwayatkan dari Rasulullah Saw, beliau bersabda: “Tidaklah beriman kepadaku orang yang semalaman dalam keadaan kenyang, sedangkan tetangganya yang berada di sampingnya kela paran dan ia mengetahui hal itu.”

Rasulullah Saw bersabda: “Siapa pun yang mati tersia-siakan di tengah-tengah kaum yang kaya, maka (ia) telah bebas dari tanggung jawab terhadap Allah dan Rasul-Nya, yang menjadi tanggung jawab mereka.”

Di dalam kitab “Al-Ikhtiyar lita’lilil Mukhtar“, disebutkan: “Jika seseorang memberikan makanan dan memberikan sesuatu kepadanya (orang miskin), maka gugurlah dosa dari orang-orang selainnya (yang tidak memberi).”

Kemudian, untuk menyelesaikan pengangguran yang disebabkan rasa malas dan tidak mau bekerja, sedangkan pekerjaan dan kemampuan untuk bekerja itu ada, maka orang malas itu perlu mendapat pelajaran dari pemerintah. Andaikan pemerintah mengetahui bahwa orang itu memang pemalas dan tidak mau bekerja, sebaiknya pemerintah memberi nasihat dan menunjukkan hal-hal yang dapat mendatangkan kebaikan dan manfaat baginya. Tetapi, jika orang itu enggan menerima nasihat dan petunjuk itu, maka pemerintah berhak menindak keras dan memaksanya.

Ibnul Jauzi meriwayatkan dari Umar Ibnul Khaththab r.a., bahwa ia (Umar) pernah menemui suatu kaum yang tidak bekerja. Umar bertanya, “Mengapa kalian (tidak bekerja)?” Mereka berkata, “Kami bertawakal.” Umar berkata, “Kalian bohong! Sesungguhnya orang yang bertawakal itu adalah orang yang melemparkan (menanam) satu benih ke dalam tanah, lalu bertawakal kepada Allah.”

Dan Umar berkata: “Janganlah salah seorang di antara kamu duduk berpangku tangan tidak mau mencari rezeki dan hanya berkata, “Ya Allah, berilah aku rezeki,” sedangkan ia mengetahui bahwa langit itu tidak akan menurunkan hujan emas dan perak.”

la juga melarang kaum fakir untuk tidak bekerja dan hanya menggantungkan diri kepada pemberian dan sedekah. Ia berkata: “Wahai sekalian kaum fakir, berlomba-lombalah di dalam kebaikan, dan janganlah kalian menjadi beban bagi kaum muslimin yang lain.”

Laman sebelumnya 1 2 3Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button