NASIONAL

Datangi Presiden PKS, Majelis Ukhuwah Ingin Cawalkot Bogor yang Siap Amar Makruf Nahi Mungkar

Jakarta (SI Online) – Sejumlah tokoh yang tergabung dalam Majelis Ukhuwah Bogor Raya melakukan audiensi dengan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu di Kantor DPP PKS, Jl Simatupang, Jakarta Selatan, Rabu (1/5/2024).

Kedatangan para asatidz dan asatidzah dari Bogor itu dalam rangka menyampaikan aspirasi terkait kepemimpinan di Kota Bogor khususnya.

Kondisi Kota Bogor setelah berakhirnya jabatan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor periode 2019-2024, Bima Arya dan Dedie A Rachim masih menyisakan banyak persoalan.

Sejumlah persoalan yang diungkap dalam pertemuan tersebut antara lain kemiskinan, pengangguran dan penyakit masyarakat seperti LGBT (lesbian gay biseks dan transgender).

“Di Bogor Perda yang mengatur masalah LGBT sudah ada, akan tetapi Perwalinya belum ada, Perda tersebut belum bisa berjalan tanpa Perwalinya. Oleh karena itu, kami berharap PKS bisa mengusung calon Wali Kota yang siap menerbitkan Perwali untuk mengatasi masalah ini,” ujar tokoh Muslimah Bogor, Finda Musfindayani.

Maraknya LGBT di Kota Bogor membuat resah masyarakat khususnya generasi muda yang terancam bahaya penyakit dari penerus kaum Nabi Luth itu. “Kami ingin Bogor ke depan lebih nyaman, nyaman dalam mendidik anak-anak kami, terbebas dari bahaya LGBT,” jelas Finda.

Senada dengan itu, delegasi lainnya yaitu Otto Ahmad Ghazali berharap PKS segera menunjuk calon yang akan diusung dalam Pilkada nanti.

Calon yang diusung, kata Otto, harus untuk wali kota bukan wakilnya. Karena wali kota lebih memiliki otoritas dalam mengatur pemerintah daerah.

“Kami berharap calon yang diusung punya misi amar makruf nahi mungkar (mengajak kebaikan dan mencegah kemungkaran), dan itu harus segera diputuskan karena sudah banyak yang bertanya di masyarakat, mana calon dari PKS? calon lainnya sudah banyak yang bergerak,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua GNPF Ulama Bogor Ustaz Iyus Khaerunnas mengungkapkan bahwa di Bogor terdapat banyak ulama, bahkan disebut Bogor Dayeuh “Kota” Ulama.

Kata Ustaz Iyus, setidaknya di Kota Bogor ada tiga belas ulama besar di tiga belas titik wilayah. Karena itu, kepemimpinan di Kota Bogor harus sesuai dengan arahan ulama.

Menanggapi masukan dari Majelis Ukhuwah Bogor Raya, Presiden PKS Ahmad Syaikhu berjanji akan membahas masalah ini dan memutuskan siapa calon yang akan diusung.

“Terima kasih atas masukan-masukannya, kami akan tindaklanjuti. Terkait Pilkada, semua akan diputuskan dengan penuh pertimbangan, kita lihat maslahat dan mafsadatnya,” jelas Syaikhu.

“Insyaallah secepatnya dari hasil pertimbangan akan kami putuskan, nanti kalau sudah ada putusan mohon teman-teman untuk bisa membantu,” tambahnya.

Terakhir, Syaikhu berpesan bahwa kontestasi Pilpres sudah usai, akan tetapi umat Islam harus terus melakukan perjuangan. “Pilpres sudah usai, akan tetapi perjuangan harus tetap berlanjut,” tandasnya.

Dalam pertemuan tersebut, delegasi Majelis Ukhuwah Bogor Raya membawa pesan dari para ulama untuk disampaikan kepada Presiden PKS.

Selain Finda, Otto dan Ustaz Iyus, para delegasi yang dikoordinatori oleh Ustaz Wilyudin AR Dhani itu antara lain; Ustaz Bukhari Muslim, Ustaz Abdul Qodir Nurhasan, Ramiluz, Mizardi, Ramlanto, Gumelar Adiwijaya, Deden, Agustini Tri Wulandari, Endang, Mariyatul Kiftiyah, Bunda Nani dan lainnya.

red: adhila

Artikel Terkait

Back to top button