AL-QUR'AN & HADITS

Begini Cara Membedakan Ayat Makkiyah dan Madaniyah

Pertama, Memperhatikan segi waktu turun ayat tersebut

Perlu diperhatikan penamaan Makki yaitu ayat yang diturunkan sebelum Nabi Muhammad Saw hijrah, meskipun tempat turunnya bukan di Makkah . Sedangkan Madani yaitu ayat yang turun setelah Nabi hijrah, sekalipun turunnya bukan di Madinah.

Misalnya surat Al Maidah ayat 3 merupakan ayat Madaniyah meskipun diturunkan di Makkah. Karena ayat tersebut turun sesudah hijrah yaitu saat haji Wada.


…. اَلْيَوْمَ يَىِٕسَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ دِيْنِكُمْ فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِۗ اَلْيَوْمَ اَكْمَلْتُ لَكُمْ دِيْنَكُمْ وَاَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِيْ وَرَضِيْتُ لَكُمُ الْاِسْلَامَ دِيْنًاۗ فَمَنِ اضْطُرَّ فِيْ مَخْمَصَةٍ غَيْرَ مُتَجَانِفٍ لِّاِثْمٍۙ فَاِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

“… Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu. Tetapi barangsiapa terpaksa karena lapar, bukan karena ingin berbuat dosa, maka sungguh, Allah Mahapengampun, Maha Penyayang.”

Kedua, Memperhatikan lokasi turun ayat

Makkiyah adalah ayat yang diturunkan di Makkah dan wilayah sekitarnya seperti Hudaibiyah, Mina dan Arafah. Begitu juga ayat Madaniyah adalah ayat yang diturunkan di Madinah dan wilayah sekitarnya seperti Sil’, Quba, dan Uhud.

Adanya pengelompokan tersebut menjadikan ayat yang turun di tempat selainnya seperti yang turun saat Nabi dalam perjalanan, di Tabuk atau Baitul Maqdis tidak dikelompokan ke dalam Makkiyah atau Madaniyah.

Adapun surat yang turun saat Nabi sedang berada di perjalanan yaitu Surat Fath. Ayat yang turun saat Nabi berada di Tabuk yaitu surat At Taubah ayat 42:

لَوْ كَانَ عَرَضًا قَرِيْبًا وَّسَفَرًا قَاصِدًا لَّاتَّبَعُوْكَ وَلٰكِنْۢ بَعُدَتْ عَلَيْهِمُ الشُّقَّةُۗ وَسَيَحْلِفُوْنَ بِاللّٰهِ لَوِ اسْتَطَعْنَا لَخَرَجْنَا مَعَكُمْۚ يُهْلِكُوْنَ اَنْفُسَهُمْۚ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ اِنَّهُمْ لَكٰذِبُوْنَ ࣖ

“Sekiranya (yang kamu serukan kepada mereka) ada keuntungan yang mudah diperoleh dan perjalanan yang tidak seberapa jauh, niscaya mereka mengikutimu, tetapi tempat yang dituju itu terasa sangat jauh bagi mereka. Mereka akan bersumpah dengan (nama) Allah, “Jikalau kami sanggup niscaya kami berangkat bersamamu.” Mereka membinasakan diri sendiri dan Allah mengetahui bahwa mereka benar-benar orang-orang yang berdusta.”

Terakhir ayat yang turun saat Nabi di Baitul Maqdis pada malam Isra yaitu surat Az Zukhruf ayat 45:

وَسْٔـَلْ مَنْ اَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رُّسُلِنَآ ۖ اَجَعَلْنَا مِنْ دُوْنِ الرَّحْمٰنِ اٰلِهَةً يُّعْبَدُوْنَ ࣖ

“Dan tanyakanlah (Muhammad) kepada rasul-rasul Kami yang telah Kami utus sebelum engkau, “Apakah Kami menentukan tuhan-tuhan selain (Allah) Yang Mahapengasih untuk disembah?”

Hal di atas juga yang mendasari para ulama berpendapat ayat yang turun di Makkah setelah hijrahnya Nabi disebut Makkiyah.

Ketiga, Memperhatikan obyek turunnya ayat

Ayat yang turun di Makkah umumnya dimulai dengan seruan lafaz يآيها الناس (wahai manusia). Sedangkan ayat yang turun di Madinah umumnya dimulai dengan seruan lafaz يآايها الذين أمنوا (wahai orang-orang yang beriman).

Tetapi perlu dicermati bahwa tidak semua ayat Makkiyah dan Madaniyah memiliki ketentuan tersebut. Misalnya pada surat Al Baqarah ayat 21 yang merupakan surat Madaniyah tetapi di dalamnya terdapat ayat dengan lafaz
يآيها الناس

Ayat tersebut yaitu:

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ وَالَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

“Wahai manusia! Sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang-orang yang sebelum kamu, agar kamu bertakwa.”

Begitu juga pada surat al-Hajj yang merupakan surat Makkiyah, tetapi didalamnya terdapat lafazh يآايها الذين أمنوا pada ayat 7:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا ارْكَعُوْا وَاسْجُدُوْا وَاعْبُدُوْا رَبَّكُمْ وَافْعَلُوا الْخَيْرَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ ۚ۩

“Wahai orang-orang yang beriman! Rukuklah, sujudlah, dan sembahlah Tuhanmu; dan berbuatlah kebaikan, agar kamu beruntung.”

Memahami ayat-ayat Makkiyah dan Madaniyah sangat penting. Karena bukan hanya untuk mengetahui nama ayat yang turun lebih awal, juga untuk keperluan metodologi, khususnya bagi para pengkaji Al-Qur’an.

Dengan mengetahui perbedaan dari ayat-ayat tersebut, maka akan mudah mengetahui ayat-ayat yang mansukh (dihapus hukumnya), nasikh (ayat-ayat yang menghapus), ayat-ayat yang dikhususkan (makhshshus) serta ayat-ayat yang mengkhususkan (mukhashshish).

sumber: mui.or.id

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button