ALIRAN SESAT

Berani Tolak Temui Tim MUI, Ini Profil Pemimpin Al-Zaytun Panji Gumilang

Berikut adalah profil singkat Panji Gumilang yang dikutip dari buku “Konspirasi BIN, Hendro & Al-Zaytun” yang diterbutkan LPDI-SIKAT & CeDSoS pada 2004:

Profil Imam Negara Islam Indonesia (NII)/Syaikh Ma’had Al-Zaytun Abdul Salam Panji Gumilang

Nama asli: Abdul Salam bin Rasyidi.

Nama alias: Prawoto, Abu Toto, Toto Salam, Syamsul Alam, Syamsul Ma’arif, Nur Alamsyah, Abu Ma’ariq, Panji Gumilang – Syaikh Ma’had Al-Zaytun.

Tempat/tanggal lahir: Desa Dukun, Sembung Anyar, Gresik, Jawa Timur, 27 Juli 1946

Pendidikan: Sekolah Rakyat SR) Lulus Tahun 1958/9; Siswa Pondok Modern Gontor masuk pada 1961; Mahasiswa Fak. Adab IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Istri: Khotimah Binti Efendy Said alias Maysaroh.

Lahir: Menes, 25 April 1944.

Lulus: Tsanawiyah Mathla’ul Anwar pada1963.

Pekerjaan: Pegawai Negeri, yang ditugaskan sebagai guru di Perguruan MA (Mathla’ul Anwar) Menes, Pandeglang.

Anak-anak: Imam Prawoto, Wushtho, Iwan, Anis dan dua adiknya lagi.

Gelar Abu Toto sendiri menurut para mantan kawannya di KW IX adalah mengambil bagian belakang nama tokoh Masyumi Prawoto Mangkusasmito yang pada saat dibai’at sebagai nama samaran Abdus Salam atas permintaan sendiri dan akhirnya ketika anak pertamanya lahir diberi nama Imam Prawoto.

Pengalaman Organisasi dan Sepak Terjang:

  1. Menjadi anggota Perguruan Mathla’ul Anwar dan menjadi guru ‘Aliyah sejak tahun 1969/70 di Menes. Dan menjadi anggota HMI sejak kuliah di IAIN Ciputat.
  2. Tahun 1971 -1978 Anggota / Ketua GPI Cabang Menes, Pandeglang – Banten.
  3. Tahun 1978 dibai’at menjadi anggota NII KW9 sebagai mas’ul Imarah (Pendidikan) dan berganti nama menjadi Prawoto.
  4. Tahun 1978 ditahan Laksusda Bandung (selama 8 bulan), dalam kasus GPI (SU MPR) dan keluar pada tahun yang sama.
  5. Tahun 1979 meminta surat tugas dakwah sebagai muballigh Rabithah Alam Islami ke negeri Sabah Malaysia atas rekomendasi Pak Natsir (Alm). Pada tahun ini ia non aktif dari organisasi Perguruan Mathla’ul Anwar.
  6. Tahun 1981-1987 menjadi buron sekaligus menjadi Da’i/Muballigh di Sabah Malaysia sambil membawa lari dana (kas) NII sebesar Rp2 miliar.
  7. Tahun 1987 atas komitmen Himawan Sutanto yang saat itu sebagai pejabat atase militer RI di Malaysia, Abu Toto kembali dari Sabah Malaysia, langsung bergabung kembali dengan NII KW-9/LK (Lembaga Kerasulan) pimpinan H Abdul Karim untuk di daerah Menes, Pandeglang (Banten), dengan nama panggilan Syamsul Alam atau Abu Toto alias Toto Salam.
  8. Tahun 1989, Abu Toto secara langsung di bawah struktur H. Abdul Karim, Komandan KW-9 (bertugas sebagai kepercayaan H Karim).
  9. Tahun 1990, diangkat sebagai orang ke-3 dalam struktur KW-9 membidangi urusan penggalian dana umat.
  10. Tahun 1993, mengangkat diri sebagai Mudabir bin Yabah (pejabat sementara) Komandan tertinggi KW-9.
  11. Nama panggilan (gelar) diganti Abu Toto atau Abu Ma’arif (Abu Ma’ariq) dan mulai membuat aturan serta paham atau ta’wil baru terhadap fiqh maupun tafsir dan syari’at melalui qoror-qoror. Pada tahun ini memberlakukan program pembuatan KTP NII yang dihargakan sebesar Rp 500 ribu untuk setiap warga, namun sampai sekarang tidak ada realisasinya sedang uang yang telah disetor tidak ada kabar beritanya.
  12. Tahun 1994 untuk kedua kalinya digerebeg aparat Kodim, namun Toto Abdus Salam lolos dari penangkapan, sejak saat itu rumahnya di Menes ditinggalkan sampai sekarang dalam keadaan rusak, namun tetap dijaga salah seorang keponakannya. Namun dalam masa pelarian itulah Abu Toto justru memperoleh suntikan dana besar dari Cendana melalui ICMI sebanyak 1,3 Trilliun rupiah.
  13. Tahun 1996, diangkat Adah Djaelani, menggantikan posisi ke Imamahan dirinya dalam struktur NII (sekalipun Toto pada dasarnya sama sekali tidak memiliki latar belakang garis maupun latar kesejarahan pada struktur NII)
  14. Tahun 1997, mencanangkan pembangunan Ma’had Al-Zaytun. Berganti gelar (Abdus Salam) AS Panji Gumilang, nama Abu Toto tidak dipakai lagi.
  15. Tahun 1999, menjadi Syaikh Al Ma’had Al-Zaytun.
  16. Tahun 2001, mendapat gelar Prof dan Ph.D yang konon diperoleh dari Universitas di New Zealand.
  17. Tahun 2002 didaulat menjadi Ketua Perhimpunan alumnus IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
  18. November 2003 ikut serta dalam deklarasi pendirian Partai Karya Peduli Bangsa (Partai Antek Soeharto) pimpinan HR, Hartono dan Tutut.
  19. Maret 2004 AS Panji Gumilang selaku Syaikhul Ma’had Al-Zaytun dan sebagai pimpinan tertinggi gerakan NII menetapkan, seluruh anggota dan keluarga dari warga NII dan segenap komunitas Ma’had Al-Zaytun wajib mendukung dan memberikan suara kepada partai PKPB dalam pemilu 5 April 2004. []

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button