Birrul Walidain: Bakti Orang Tua Selamanya
Dari Amr bin Syu’aib, dari bapaknya, dari kakeknya, ia berkata bahwa ada seseorang mendatangi Nabi Saw, lalu ia berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku memiliki harta dan anak. Namun orang tuaku membutuhkan hartaku. Rasulullah kemudian menjawab: “Engkau dan hartamu milik orang tuamu. Sesungguhnya anak-anakmu adalah sebaik-baik hasil usahamu. Makanlah dari hasil usaha anak-anakmu.” (H.R. Abu Dawud dan Ahmad).
Kelima, mendoakan orang tua. Di antara bentuk bakti seorang anak terhadap kedua orang tua adalah mendoakan keduanya dengan doa-doa kebaikan. Karena itu, seorang anak hendaknya istikamah mendoakan orang tuanya.
“Dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.” (Q.S. Al-Isra [17]: 24).
Setelah berbakti di kala masih hidup, berikut tuntunan berbuat baik kepada orang tua yang wajib dilakukan oleh seorang anak ketika keduanya telah meninggal dunia. Pun, kita sebagai anak tinggal mengikuti tuntunan Islam tersebut.
Dari Abu Usaid Malik bin Rabi’ah As-Sa’idi, ia berkata, “Suatu saat kami pernah berada di sisi Rasulullah Saw. Ketika itu datang seseorang dari Bani Salimah, ia berkata, “Wahai Rasulullah, apakah masih ada bentuk berbakti kepada kedua orang tuaku ketika mereka telah meninggal dunia?” Lalu, Nabi Saw menjawab, “Iya. (Bentuknya adalah) mendoakan keduanya, meminta ampun untuk keduanya, memenuhi janji mereka setelah meninggal dunia, menjalin hubungan silaturahim (kekerabatan) dengan keluarga kedua orang tua yang tidak pernah terjalin dan memuliakan teman dekat keduanya.” (H.R. Abu Dawud dan Ibnu Majah).
Semoga Allah membimbing kita selaku anak agar dapat seterusnya berbuat baik kepada kedua orang tua. Amin. []
Imam Nur Suharno, Kepala Divisi Humas dan Dakwah Pesantren Husnul Khotimah, Kuningan, Jawa Barat.