NASIONAL

Bukan Meme Guyonan, Bayar SPP Pakai Gopay Jadi Kenyataan

Jakarta (SI Online) – Media sosial sempat ramai saat Presiden Jokowi menunjuk CEO Gojek, Nadiem Makarim, menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) pada Oktober 2019 lalu.

Meme seputar pembayaran SPP sekolah dengan Gopay, layanan pembayaran milik GoJek, pun saat itu segera menyebar. Walau mungkin dianggap guyonan semata.

Empat bulan kemudian, ternyata meme itu bukan lagi guyonan. Meski Nadiem tak lagi jadi CEO, dengan posisinya sebagai Mendikbud tentu hal itu akan menguntungkan Gojek.

Melalui aplikasi Gojek, dengan gopay orangtua dan wali murid bisa membayar SPP dan biaya pendidikan lain seperti buku, seragam, dan kegiatan ekstrakurikuler.

Dikutip dari keterangan resmi Gopay, Senin (17/2/2020), pembayaran SPP itu dapat dilakukan melalui aplikasi Gojek di fitur GoBills.

Disebutkan, saat ini ada sekitar 180 lembaga pendidikan seperti pesantren, madrasah, sekolah dan tempat kursus di Indonesia yang telah terdaftar di GoBills.

SVP Sales GoPay Arno Tse mengklaim, sebagai uang elektronik yang paling banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia, Gopay terus meningkatkan loyalitas pengguna dengan selalu menawarkan kemudahan dan kebebasan dalam bertransaksi. Dari membayar berbagai layanan Gojek, tagihan, pajak, hingga donasi.

“Layanan terbaru ini membebaskan orangtua dan wali murid untuk membayar pendidikan anak di mana saja dan kapan saja tanpa harus hadir di sekolah. Orangtua yang sibuk dapat fokus dengan kepentingan lain seperti pekerjaan tanpa khawatir akan melewatkan tenggat pembayaran,” kata Arno Tse.

Sejak diluncurkan pertama kali di tahun 2017, GoBills telah berkembang menjadi sebuah fitur lengkap yang memberikan kemudahan dan kenyamanan untuk membayar berbagai jenis tagihan.

Tidak hanya pendidikan, pengguna setia Gojek dapat menggunakan fitur GoBills untuk membayar tagihan sehari-hari seperti air, listrik, pulsa, BPJS kesehatan, internet, TV kabel, asuransi, pajak hingga zakat.

“Selain memudahkan para orangtua, lembaga pendidikan yang tergabung juga ikut merasakan manfaat transaksi digital, di antaranya penerimaan iuran yang jelas dan pencatatan transaksi yang lebih rapi dan teratur,” kata dia.

Arno Tse berharap, Gopay dapat menjangkau lebih banyak lagi lembaga pendidikan di seluruh Indonesia untuk menerapkan pembayaran digital.

Di bidang pendidikan, Gopay mengklaim telah membantu Madrasah Miftahul Akhlaqiyah di Ngaliyan di Semarang, Universitas Tarumanegara dan Universitas Bunda Mulia untuk mengimplementasikan QRIS.

Pada awal 2019, Gopay juga mengaku telah menjadi uang elektronik pertama yang membangun ekosistem nontunai dengan 50 SMK di Jakarta Utara.

red: asyakira/dbs

Artikel Terkait

Back to top button