RESONANSI

BuzzeRp Petro Yuan

Boleh jadi itu implementasi kelanjutan dari ucapan Jokowi ketika diundang acara ulang tahun Perindo yang semula tampak bercanda dan kali ini menemukan titik keseriusannya.

Abu Janda sang buzzer yang sebenarnya hanya dijadikan busur panah melontarkan pernyataannya itu yang sasaran panahnya berada di kubangan air keruh yang memang “kotorannya” tengah menggenangi —kecuali Nasdem, mantan anggota partai-partai oligarki itu. Sehingga, secara lebih dini publik mudah menebak dan ketebaknya.

Boleh jadi, genangan “air keruh” itu lantaran Jokowi sang “King Maker” dan Ganjar Pranowo sang “Boneka” lagi kebingungan dan sedang berada di genangan air keruh itu.

Setelah, gagal mengobok-obok PDIP yang sedang teralienasi elektabilitas partai dan bacapres-nya.

Begitu pun sama percis di KIB, Ganjar Pranowo posisinya semakin terpinggirkan, setelah KIB dengan ketiga komunitas kader partai-partai itu yang berada di akar akar rumput yang masing-masing sudah mendeklarasikan dukungan ke Anies Rasyid Baswedan, seperti Go-Anies, Anies Amanat Nusandara dan Forum Kabah Membangun.

Hingga nyaris ”pohon beringin” itu akan merapat ke Koalisi Perubahan, meski masih sangat “malu-malu kucing”.

Rupanya mungkin ada chemistry yang lebih kuat, antara Prabowo dan Ganjar Pranowo, sekaligus semua akan memperlancar kepentingan “vested interested” melalui berkongsi berusaha —adagium menjadi Penguasa-Pengusaha, ketika kemudian mereka menjadi pasangan rezim penguasa baru nanti.

Sekaligus, mereka juga akan terasa lebih mudah untuk meletakkan magnet menarikvbergabungnya “kawan lama” PDIP, KIB dan PKB yang sudah pasti tengah “sempok” bak layang-layang terputus terbawa angin ntah kemana-mana.

Sehingga, boleh jadi nanti tinggal tersisa hanya dua kubu berhadap-hadapan lagi seperti Pilpres 2019, yaitu antara Prabowo Subianto-Ganjar Pranowo (PDIP, KIB dan PKB versus Anies Rasyid Baswedan+bacawapres (Nasdem, PKS dan Demokrat, Koaliasi Perubahan).

Dan seperti yang dilakukan oleh organisasi sukarelawan politik pendukung Jokowi Joman dan GP-Mania pendukung Ganjar Pranowo yang sudah menarik dukungannya, demikian pula dengan sukarelawan proxy-setting, seperti Projo, Musra dan Nusantara Bersatu itu akan segera memasuki purna tugasnya dikarenakan sudah sepi job, kecuali kemudian dilebur menggunakan nama dan tracking mission baru.

Karena rupanya pasangan Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo ini akan lebih menyukai komunikasi dan propaganda ala buzzer, terbukti dengan buzzer Ferdinand Hutahaean yang lebih dulu masuk dan bergabung dengan Gerindra.

Maka, di era ini akan lebih banyak job-lah untuk para buzzer dan pulusnya yang akan masuk ke pundi-pundinya itu akan lebih besar dan penuh sesak karena akan berasal dari dua sumber antara oligarki pribumi dan oligarki RRC-Tiongkok. Selamat datang buzzeRp petro Yuan! Wallahu a’lam Bishawab

Mustikasari-Bekasi, 15 Februari 2023

Dairy Sudarman, Pemerhati Politik dan Kebangsaan

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button