OPINI

Catat Ya! Presiden Jokowi Tegaskan Tidak Akan Lockdown

Sikap Presiden Jokowi soal penanganan penyebaran virus corona sudah jelas. Tolong catat! Pemerintah pusat tidak akan melakukan lockdown.

Tidak akan pembatasan total terhadap pergerakan manusia dan barang seperti dilakukan negara-negara lain.

Sikap tegas Jokowi disampaikan oleh Kepala Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo.

Baca juga: Tak Pilih Lockdown, Jokowi: Tiap Negara Karakter, Budaya dan Kedisiplinannya Berbeda

“Sekali lagi saya tegaskan, Pemerintah dalam hal ini adalah Presiden Jokowi yang juga telah memberikan instruksi kepada Kepala Gugus Tugas, tidak akan ada lockdown,” kata Doni lewat video yang beredar sejak Sabtu (21/3).

Ketika menyampaikan itu wajah Doni terlihat letih. Bisa dipahami dengan penyebaran virus yang sangat mengkhawatirkan. Dengan kebijakan yang membingungkan. Dia mengalami keletihan secara fisik maupun psikis.

Coba perhatikan kalimat yang disampaikan Doni. “Pemerintah dalam hal ini Presiden Jokowi.” Kalimat itu menyiratkan bahwa kebijakan itu sepenuhnya menjadi tanggung jawab Jokowi. Sebagai kepala gugus tugas, dia hanya pelaksana.

Jika terjadi apa-apa, dia tidak bisa dipersalahkan. Doni hanya prajurit yang menjalankan perintah. Tanggung jawab sepenuhnya di tangan komandan!

Isu untuk melakukan lockdown atau tidak, menjadi perdebatan sengit di masyarakat. Kalangan masyarakat sipil, bahkan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) —yang semula tampaknya coba menahan diri— akhirnya juga mendesak pemerintah melakukan lockdown. Setidaknya untuk Jakarta yang menjadi episentrum bencana.

Sikap pemerintah sejak semula sudah terlihat memilih opsi tidak lockdown. Dalam kalkulasi mereka ongkos ekonomi, sosial, dan politiknya jauh lebih mahal.

Kekhawatiran itu setidaknya bisa kita baca dari wacana yang dikembangkan oleh buzzer- buzzer yang selama ini dimanfaatkan oleh pemerintah. Mereka menuding kubu oposisi sengaja mendorong-dorong lockdown. Itu jebakan Betmen untuk pemerintah.

Ada agenda tersembunyi menumbangkan pemerintah dengan menumpang momentum bencana virus corona. Sikap itu juga tercermin dari cuitan jubir istana Fadjroel Rahman.

“Para pecundang politik mencoba mengail keuntungan di tengah kesulitan masyarakat melawan Covid-19,” kata Fadjroel dalam akun twitternya, @fadjroeL.

“Kita catat perilaku mereka, selain melawan Covid-19, kita bersama melawan para pecundang politik. Insya Allah kita menjadi pemenang! Ber-sama2 dalam #GotongRoyongKemanusiaan ~ FR,” lanjut Fadjroel.

Skenario yang dibayangkan pemerintah bila lockdown, maka UMKM babak belur, sektor informal hancur, muncul public distrust, terjadi gejolak sosial dan pada ujungnya pemerintahan dijatuhkan.

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button