INTERNASIONAL

Cerita Bintang NBA Kyrie Irving dan Lainnya Berpuasa Ramadhan

“Saya ikut Ramadan bersama saudara-saudari Muslim saya,” kata Irving, dilansir ESPN. “Ini butuh penyesuaian. Saya berkomitmen untuk melayani saya kepada Tuhan, Allah, dan kemudian meksanakan semua ajaran agama saya.”

Meski sempat angin-anginan, tapi Irving tetap bisa mencetak 24 poin dan 8,5 asis dalam dua minggu terakhir, atau dihitung sejak dirinya melaksanakan puasa Ramadan. Sebuah catatan statistik yang luar biasa meski dirinya baru menyesuaikan diri dengan ibadah tersebut.

Ramadan ini akan berakhir pada pertengahan bulan Mei, atau tepatnya saat Nets melakoni laga-laga terakhir mereka di musim reguler 2020-2021. Dengan berakhirnya Ramadan, Irving akan kembali ke rutinitas awal dan lebih fokus pada playoff musim ini. Nets berencana mengejar gelar juara NBA tahun ini.

Atlet profesional, apalagi di Amerika Serikat menghadapi tantangan yang berat selama Ramadan. Mereka terkadang mengalami penurunan performa atau bahwa bisa kehilangan posisi pemain inti. Namun para pemain NBA muslim tidak pernah menyalahkan Ramadan. Mereki perubahan pola makan dan tidur merupakan hambatan unik yang tak terbantahkan bagi para pemain NBA muslim. Mungkin yang terlihat jelas adalah mengalami penurunan dibandingkan dengan rekan-rekan mereka yang berperut penuh dan terhidrasi.

Dikutip dari Cronkite News, Dr. Matt Anastasi, spesialis kedokteran olahraga di Mayo Clinic di Phoenix, mengidentifikasi tiga pertimbangan utama untuk atlet puasa, yaitu hidrasi, tidur, dan nutrisi. Di Amerika Serikat, hidrasi sangat penting.

“Suhu udara akan lebih panas di kebanyakan tempat di Amerika,” kata Anastasi. “Sementara para atlet tidak makan dan minum lebih dari 12 jam. Itu waktu yang lama bagi seorang atlet kehilangan asupannya.”

Bila mereka tidak memerhatikan faktor-faktor ini dengan baik, para atlet Muslim bisa kesulitan, karena gizi yang buruk dan jadwal tidur yang terganggu bukanlah resep sukses seorang atlet. Menurut sebuah studi 2011 terhadap seniman bela diri Singapura di Asian Journal of Sports Medicine, berpuasa bisa mengurangi fungsi kognitif respons cepat seorang atlet.

Terlepas dari hambatan yang besar ini, bagaimanapun, banyak atlet Muslim memilih untuk tidak memandang Ramadan sebagai hal yang negatif. Bahkan jauh dari prasangka tersebut. Pada 1990-an, bintang Houston Rockets Hakeem Olajuwon mengatakan dia justru merasa lebih kuat dan lebih energik saat berpuasa.

sumber: mainbasket.com

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button