OPINI

Coldplay ‘LGBT’ Kok Kagum Tokoh Syiah?

Grup Band “Coldplay” asal Inggris yang akan manggung di Stadion GBK tanggal 15 November terus menuai kontroversi. Banyaknya penolakan disebabkan group band ini selalu mengampanyekan dukungan pada LGBT melalui simbol-simbol pelangi yang dikenakan dan dikibarkan. Dinilai merusak moral generasi muda bangsa.

Memang yang paling demonstratif berkampanye adalah Vokalis Chris Martin. Tetapi tentunya personel lain mendukung baik gitaris Johny Buckland, bassis Guy Berryman, maupun drumer Will Champion. Pengarah artistik Phil Harvey tidak ketinggalan. Band yang sebelumnya bernama Starfish ini gemar melakukan tour pertunjukan, tentu dengan misi suci eh misi kotor dukungan pada LGBT.

Di tengah kontroversi ternyata muncul pembelaan dari seorang yang bernama Haidar Bagir pendiri Mizan yang pernah ditolak kehadirannya oleh ulama dan tokoh Islam di Solo dalam bedah buku “Islam Tuhan, Islam manusia” karena yang bersangkutan dianggap sebagai pegiat Syiah.

Pembelaan terhadap “Coldplay” adalah ungkapan bahwa personel Coldplay kagum kepada dua tokoh sufi berdarah persia yang merupakan penganut Syiah yaitu Sa’di Shirazi dan Jalaluddin Rumi. Menurut Haidar Bagir Coldplay mengidolakan keduanya. Bahkan syair Sa’di Shirazi (Iran) dikutip dalam instrumen lagu Coldplay “Bani Adam”. Semua tahu Adam adalah laki-laki.

Chris Martin kecil adalah orang yang homophobia takut berlebihan terhadap perilaku menyukai sesama jenis. Tapi entah mengapa kampanye LGBT di setiap panggung konsernya menunjukkan bahwa dirinya berubah menjadi homomania. Bukan semata menerima keberadaan tetapi menyebarkan atau mensosialisasikan. Mendukung komunitas LGBT.

Adakah kekaguman Coldplay pada tokoh sufi Syi’ah itu berhubungan dengan paham LGBT nya atau semata nilai seni dari syair Shirazi dan Rumi? Entahlah.

Hanya mengejutkan pandangan seorang tokoh Syiah yang nyata-nyata permisif terhadap hubungan sesama jenis.

Satu risalah ditulis oleh seorang ahli tafsir, ahli hadis, dan ahli sejarah versi Syiah bernama Samahah Sayid Mulah Zadah Ridha. Ketika menafsirkan QS Al Baqarah 223 Zadah Ridha menyatakan: “Saya mendengar dari Mirza Ja’far bin Sayid Ridha Al Qumi tentang tafsir ayat tersebut bersetubuh di dubur halal, termasuk dubur lelaki”.

Menurutnya, Imam Ja’far menyatakan “Bersenggama di farji pahalanya seperti umrah dan bersenggama di dubur pahalanya seperti haji, sempurna”.

Di bagian akhir tulisan Zadah Ridha menyatakan “Ibadah dengan menyetubuhi dubur diberkahi, pahala berlipat dan bagian dari tanda iman. Terdapat riwayat shahih dimana Rosul bersabda ‘Rahmat Allah yang melakukan perbuatan kaum Luth”. Tiga kali Zadah mengulangi.

Pemahaman agama yang aneh jika ada yang membenarkan homo (liwath). Pendapat Syiah ini mengejutkan. Atau mungkin dianggap lazim saja seperti lazimnya kawin kontrak (muth’ah)? Berganti-ganti pasangan.

Nah, dengan kampanye LGBT sebenarnya “Coldplay” tengah mengibarkan bendera pelangi “Hotplay”. Permainan yang panas. Untuk membuat penonton berjingkrak-jingkrak seperti cacing kepanasan.

Pantas dan sudah semestinya PA 212, MUI, organisasi dan elemen umat Islam lainnya menolak keras kehadiran Group Band ” Coldplay” yang nyata-nyata merusak moral umat manusia khususnya generasi muda bangsa.[]

M. Rizal Fadillah, Pemerhati Politik dan Keagamaan
Bandung, 7 Juni 2023

Artikel Terkait

Back to top button