PARENTING

Didiklah Anak Usia Dini dengan Akidah Islam

Usia dini merupakan usia yang sangat menentukan masa depan anak. Atau biasa disebut masa golden age. Di masa ini sangat penting memberikan pendidikan jasmani dan rohani agar anak-anak menjadi generasi gemilang di peradaban yang akan datang. Penting pula untuk para orang tua mendidik anak sesuai dengan akidah Islam, karena sangat luar biasa dalam membentuk karakter dan pribadi yang baik untuk para penerus bangsa. Sebagaimana yang dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan Ibnu Majah, “Muliakanlah anak-anak kalian dan didiklah mereka dengan budi pekerti yang luhur.”

Meski mendidik anak sesuai dengan akidah Islam di zaman sekuler ini kerap kali mendapatkan tudingan yang kurang enak dari orang-orang yang menganut kebebasan dan orang-orang yang tidak paham Islam juga benci terhadap Islam. Seringkali kaum liberal mengatakan bahwa dalam mendidik anak dengan ajaran Islam penuh dengan paksaan, intimidasi serta ancaman, sehingga dalam pikiran mereka, anak-anak dari keluarga muslim terkekang dan tertekan dengan indoktrinasi ajaran-ajaran Islam.

Pernyataan tersebut tentulah penghinaan, karena bayangkan jika mendidik anak-anak Muslim sejak dulu seperti yang mereka pikirkan, tentu bagaimana bisa bangsa Arab yang banyak buta huruf, tinggal di gurun yang kering serta tandus, menyembah patung dan roti, dapat berubah menjadi kaum yang memiliki adab, mencintai ilmu serta terpancar budi pekerti yang luhur.

Zaman dahulu bangsa Arab dikenal sangat percaya dengan tahayul dan dongeng, namun menjadi kaum yang cerdas dan gemar cari penjelasan ilmiah di dalam koridor iman serta takwa pada saat memecahkan persoalan yang dihadapi.

Di Granada, Spanyol pernah terjadi wabah Black Death yang dipandang sebagai perbuatan tukang sihir, tapi ilmuwan Muslim seperti Ibnu Khatima dan Ibnu al-Khatib telah membuat hipotesis penularan wabah tersebut. Terdapat kisah menarik dalam hipotesis tersebut. Ibnu Khatib mendapati sebuah fakta menarik waktu Kota Sevilla stagnan oleh wabah, namun tahanan di penjara tetap sehat karena terpisah dari keramaian serta tetap dipasok makanan yang bersih dan sehat.

Tidaklah ini sebuah hipotesis yang ilmiah? Maka dari itu, jangan risau menghadapi tudingan-tudingan orang yang membenci Islam karena mereka sedang bermimpi dan memaksakan impian tersebut diterima oleh masyarakat agar muncul rasa benci terhadap Islam.

Islam memiliki banyak kelebihan dalam mendidik anak dengan berbasis akidah Islam dibandingkan dengan mendidik anak berbasis sekularisme yang justru banyak menimbulkan dampak buruk untuk kehidupan anak sendiri serta lingkungan, yakni:

Pertama, akidah Islam merupakan pemikiran yang mudah dicerna oleh siapa saja, termasuk anak-anak karena datangnya dari Allah SWT dan Rasul-Nya. Untuk percaya pada Allah sebagai al-Khaliq terbentang ratusan ayat untuk mengajak anak-anak memikirkan keindahan serta kokohnya alam semesta yang tidak mungkin ada tanpa adanya proses penciptaan dari Allah SWT sebagai Sang Khaliq.

Sangat tidak masuk akal jika anak dipaksa kafir, menolak keberadaan Allah Sang Pencipta, tapi mereka diminta percaya bahwa kulkas, tas, mesin cuci terdapat pabrik yang membuatnya. Padahal alam semesta lebih kompleks dari pada kulkas dan mesin cuci bahkan kapal pesiar sekalipun.

Kedua, anak-anak yang diajarkan dengan basis akidah Islam dapat teguh dalam prinsip hidupnya. Fitnahan bahwa anak-anak dipaksakan untuk patuh terhadap ajaran Islam hanya membuat tertekan merupakan sebuah kebohongan. Bila memang seperti itu, harusnya akan banyak orang yang sudah murtad, keluar dari Islam di dunia ini. Pada kenyataanya semenjak wafatnya Rasulullah Saw, hanya beberapa orang yang milih untuk keluar dari Islam. Kebanyakan orang, bahkan mungkin 90% lebih tetap memilih menjadi seorang Muslim.

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

BACA JUGA
Close
Back to top button