INTERNASIONAL

Dituduh Simpangkan Dana Kaum Miskin, Kardinal Vatikan Mundur

Jakarta (SI Online) – Kardinal berpengaruh Vatikan, Angelo Becciu, mengundurkan diri di tengah skandal keuangan yang menyeret namanya.

Kardinal Becciu adalah bawahan dekat Paus Fransiskus. Sebelumnya dia memegang jabatan penting di Sekretariat Negara Vatikan. Becciu menjabat sebagai wakil sekretariat negara – kedudukan yang memiliki akses tak terbatas kepada Paus Fransisus, Dia kemudian menjabat sebagai kepala departemen yang memilih santo dan santa.

Pengunduran diri dari jabatan seperti yang dipegang Kardinal Becciu sangat jarang terjadi. Vatikan tak banyak merinci kejadian ini dalam komunike yang mereka terbitkan, Kamis (24/09).

“Bapa Suci menerima pengunduran diri dari kantor Kongregasi Urusan Penganugerahan Gelar Santo-Santa dan hak-hak terkait kantor kardinal yang diajukan oleh Kardinal Giovanni Angelo Becciu,” demikian pernyataan Vatikan.

Namun kardinal berusia 72 tahun itu mengatakan kepada situs Italia Domani bahwa ia dipaksa mundur karena ia dicurigai memberikan uang Gereja kepada saudara-saudaranya.

“Saya tidak mencuri bahkan satu euro pun. Saya tidak dalam penyelidikan namun bila saya diadili, saya akan membela diri,” kata Becciu.

Becciu terlibat dalam transaksi kontroversial saat membeli sebuah bangunan mewah di London, menggunakan dana Gereja. Transaksi yang diklaim sebagai investasi itu belakangan diselidiki tim keuangan Vatikan.

Becciu mengawasi transaksi kontroversial sebesar €200 juta (Rp3,4 triliun) untuk membeli sebuah properti di London. Uang yang digunakan berasal dari dana Gereja, salah satunya pos sumbangan gereja untuk orang tak mampu.

Laporan lain menuding Becciu membantu rumah sakit di Kota Roma yang kesulitan anggaran. Rumah sakit itu mempekerjakan keponakannya.

“Bapa Suci menerangkan bahwa saya menolong saudara-saudara saya dan bisnis mereka dengan uang Gereja, namun saya yakin tidak ada kejahatan yang saya lakukan,” kata Becciu kepada surat kabar baru Italia, Domani.

Namun sanggahannya tidak cukup. Langkah ini disebut “gempa di Vatikan.”

Pemecatannya seperti menunjukkan misteri dan intrik. Akan tetapi langkah itu merupakan peringatan bahwa skandal dan korupsi yang melanda pemerintahan di seluruh dunia juga terjadi di kalangan pejabat tinggi Tahta Suci.

Sumber: BBC News Indonesia

Artikel Terkait

Back to top button