#Lawan IslamofobiaNASIONAL

Eks Kapolres Purworejo Sebut ‘Hasbunallah’ Zikir Perang, Fadli Zon: Islamofobia, Harus Ikut Pesantren Kilat

Jakarta (SI Online) – Pernyataan eks Kapolres Purworejo AKBP Rizal Marito soal zikir “Hasbunallah wa ni’mal wakil” menuai kontroversi di masyarakat.

Rizal yang menyebut zikir tersebut diucapkan warga Desa Wadas untuk melaksanakan perang dinilai terjangkit Islamofobia. Ia pun disarankan untul ikut pesantren kilat.

“Ini contoh mindset Islamofobia, zikir “perang” padahal zikir menyerahkan diri pada Allah. Harus ikut pesantren kilat agar tak salah paham,” ungkap Anggota Komisi I DPR Fadli Zon melalui akun twitternya, @fadlizon, Senin, 14 Februari 2022.

Baca juga: Bekas Kapolres Sebut Zikir ‘Hasbunallah’ untuk Perang, Kiai Muhyiddin: Provokatif, Tendensius dan Islamofobia

Sebelumnya, cuplikan wawancara reporter tvOne dengan eks Kapolres Purworejo AKBP Rizal Marito mendadak viral di lini masa Twitter. Hal itu setelah Rizal menyebut, zikir hasbunallah wani’mal wakil biasanya digunakan untuk perang.

Rizal merespons kedatangan aparat yang disambut masyarakat Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, dengan zikir tersebut.

“Jadi gini awalnya begitu kita datang, mereka tiba-tiba melakukan zikir hasbunallah wani’mal wakil. Cukup Allah saja … ini biasanya digunakan untuk melaksanakan perang. Artinya, mereka sudah mendesain tempat itu sudah mempersiapkan tempat itu untuk perang,” kata Rizal dalam video tersebut.

Rizal sendiri telah menyerahkan jabatan Kapolres Purworejo ke AKBP Fahrurozi pada 12 Agustus 2021 lalu.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH M. Cholil Nafis pun meluruskan pernyataan Kapolres Purworejo yang menganggap zikir yang diucapkan masyarakat Desa Wadas sebagai tanda bersiap perang. Menurut dia, zikir tersebut tidak ada kaitannya dengan perang.

“Zikir hasbunallah wani’mal wakil itu sikap menyerahkan urusan kepada Allah dan mohon perlindungan-Nya. Itu zikir Nabi Saw saat dikabarkan akan diserang pasukan kuffar Quraisy dan dzikir Nabi Ibrahim AS ketika dilempar ke api. Itu bukan dzikir melawan kezaliman, apalagi bersiap perang,” kata Cholil melalui akun twitter @cholilnafis.

red: farah abdillah

Artikel Terkait

Back to top button