Hagia Sophia Jadi Masjid Lagi: Erdogan Benar, Musthafa Kemal Pasha yang Salah
“Saya percaya bahwa pelanggaran hukum pada keputusan [tahun 1934] yang memalukan ini akan segera berakhir,” tutur Abdulhamit Gul.
Ketika Sultan Muhammad al-Fatih menaklukkan kota itu pada tahun 1453, beliau hanya menunjuk Hagia Sophia sebagai satu-satunya simbol penaklukkan baginya.
Setelah penaklukan, Sultan mengubah gereja itu jadi masjid dengan mendirikan sebuah wakaf yang menaunginya serta menjadi imam shalat Jumat pertama di sana.
Secara jelas lagi, seperti dilansir Daily Sabah pada Sabtu (11/7), pengadilan tinggi Turki menjelaskan dalam keputusannya bahwa konversi Hagia Sophia dari masjid menjadi museum lah yang sejatinya melanggar hukum. Pengadilanmenggarisbawahi, negara hanyalah penjaga properti yang diberkahi. Hagia Sophia merupakan hasil kemenangan Ottoman dan bagian dari wakaf Sang Penakluk, Sultan Muhammad.
Merujuk pada istilah tersebut, tidak boleh ada sumbangan keagamaan yang dapat dialihkan, baik untuk tujuan keagamaan atau amal.
Pada 11 Juni 2020 lalu, saat negara-negara asing mulai campur tangan dalam urusan Hagia Sophia, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu, menuliskan dalam akun twitternya: #HagiaSophia telah diberkahi sebagai masjid pada tahun 1462. Semua keputusan mengenai Hagia Sophia adalah masalah kedaulatan nasional.
Tak lupa, Mevlut mengunggah foto dirinya yang sedang menunjukkan dokumen wakaf Sultan Muhammad Al Fatih bertahun 1462.
Baca juga: Hagia Sophia: 85 Tahun Jadi Museum, di Tangan Erdogan Jadi Masjid Lagi
Sementara Wakil Menteri Luar Negeri Yavuz Selim Kiran menekankan bahwa pemerintah Turki akan terus melindungi warisan budaya dan agama di negaranya.
“Jangan khawatir Brownback. Hagia Sophia adalah warisan dari Sultan Muhammad Al-Fatih. Setiap kebijakan terkait situs itu adalah urusan internal kami,” ujar Kiran dilansir Anadolu Agency, Kamis (9/7/2020) menanggapi pernyataan Senator Amerika Serikat Sam Brownback.
Hasmi Bakhtiar, pengamat internasional lulusan Prancis, menunjukkan fakta dan bukti bahwa Hagia Sophia sejatinya adalah properti milik Sultan Muhammad Al Fatih yang kemudian diwakafkan kepada umat Islam.
Melalui akun twitternya, @hasmi_bakhtiar, Hasmi menulis: “….ketika Muhamad Al Fatih menaklukan Konstantinopel, sebelum melaksanakan shalat Jumat pertama di Hagia Sophia, Alfatih membeli Hagia Sophia kepada petinggi gereja ketika itu dengan uangnya pribadi. Ini dokumennya sampai sekarang masih disimpan rapih di pusat arsip Turkey di Ankara.”
Jadi, clear kan?
red: shodiq ramadhan