‘Hijrah Hati’, Menjadi Muslim yang Lebih Baik Setiap Hari
4) Berteman dengan Orang Saleh
Lingkungan sangat memengaruhi hati seseorang. Berteman dengan orang-orang shalih dapat membantu memperkuat niat hijrah. Rasulullah Saw bersabda: “Seseorang itu berada dalam agama sahabat dekatnya. Maka hendaklah salah seorang di antara kalian memperhatikan siapa yang dia jadikan sahabat.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi).
5) Bersabar dan Bertawakal
Proses hijrah hati sering kali penuh tantangan. Namun, Allah memberikan kabar gembira bagi orang yang bersabar dan bertawakal kepada-Nya: “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.” (QS. Al-Insyirah: 6).
Manfaat Hijrah Hati
1) Mendekatkan Diri kepada Allah. Hijrah hati membuat seseorang lebih taat dalam beribadah dan merasa lebih dekat dengan Allah.
2) Ketenangan Hati. Dengan meninggalkan dosa dan menggantinya dengan amal kebaikan, hati menjadi lebih tenang. Allah SAW berfirman: “Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’d: 28).
3) Menjadi Pribadi yang Lebih Baik. Hijrah hati membantu seseorang untuk lebih sabar, rendah hati, dan memiliki akhlak mulia. kemudian mengganti waktu luang yang dihabiskan untuk hal sia-sia dengan aktivitas yang bermanfaat, seperti membaca Al-Qur’an atau mendengarkan ceramah.
Tantangan dalam Hijrah Hati
Proses hijrah hati tidak mudah, karena seseorang harus melawan hawa nafsu, tekanan sosial, dan godaan setan. Berikut beberapa tantangan yang sering dihadapi:
1) Godaan Dunia
Cinta terhadap dunia sering kali menjadi penghalang untuk mendekatkan diri kepada Allah. Allah mengingatkan dalam Al-Qur’an:
“Ketahuilah bahwa kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurau, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu, serta berlomba-lomba dalam kekayaan dan anak keturunan…” (QS. Al-Hadid: 20).
Untuk mengatasi godaan dunia, seorang Muslim harus menyadari bahwa kehidupan dunia hanyalah sementara, sedangkan akhirat adalah tujuan utama.
2) Pengaruh Lingkungan
Hidup di lingkungan yang tidak mendukung dapat menjadi ujian besar. Teman yang buruk dapat menjauhkan seseorang dari jalan kebenaran. Oleh karena itu, mencari lingkungan yang positif dan mendukung sangatlah penting. Rasulullah ﷺ mengingatkan:
“Perumpamaan teman yang baik dan teman yang buruk adalah seperti penjual minyak wangi dan pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin memberimu minyak wangi, atau kamu membeli darinya, atau setidaknya kamu mencium bau harumnya. Sedangkan pandai besi, mungkin ia akan membakar pakaianmu, atau kamu mendapatkan bau tak sedap darinya.” (HR. Bukhari dan Muslim).