INTERNASIONAL

Hindari ‘Tragedi Besar’ di Gaza, Sekjen PBB Desak Gencatan Senjata

Washington (SI Online) – Demi mencegah tragedi kemanusiaan besar Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres kembali mendesak agar gencatan senjata segera diberlakukan di Jalur Gaza.

“Inilah waktunya gencatan senjata kemanusiaan sebelum sebuah tragedi besar terjadi di Gaza,” ucap Guterres dalam konferensi pers di markas PBB di New York, Kamis (08/02) waktu setempat.

Guterres mengaku amat prihatin atas rencana militer Israel untuk meneruskan serangan ke Kota Rafah di Jalur Gaza selatan yang dapat memperburuk kondisi kemanusiaan pengungsi Palestina.

“Setengah dari populasi Gaza saat ini memadati Rafah. Mereka tidak bisa ke mana-mana lagi,” kata dia.

Apalagi, nyawa masyarakat Palestina di Gaza saat ini tidak hanya terancam akibat peperangan yang terus berlanjut, namun juga dari kelaparan dan penyakit akibat menurunnya kondisi kemanusiaan.

Guterres juga menyatakan dukungannya atas putusan sementara Mahkamah Internasional (ICJ) terkait Israel dan menyerukan supaya isi putusan tersebut segera diterapkan.

“Amat penting untuk memastikan bahwa semua putusan pengadilan harus dijalankan. Sudah jelas bahwa saya sepenuhnya percaya jika Mahkamah Internasional akan bisa mengambil tindakan apabila putusan tersebut tidak dijalankan dengan baik,” kata dia.

Ia juga mendukung solusi dua negara dalam penyelesaian konflik antara Israel dan Palestina.

“Saya akan terus menjadi penyokong utama bagi hak Israel untuk hidup aman dan damai. Saya akan terus menjadi pejuang melawan antisemitisme,” kata dia.

“Meski demikian, saya juga sepenuhnya berkomitmen supaya rakyat Palestina memiliki negaranya sendiri dan hak menentukan nasibnya sendiri diakui demi mengakhiri penjajahan,” tegas Guterres.

Guterres juga menyebut tuduhan Israel bahwa 12 pegawai badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) terlibat dalam serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober lalu sebagai tuduhan yang kredibel.

Sebagai langkah awal, ia menyebut pihaknya sudah memutus kontrak dengan individu-individu tertuduh berdasarkan peraturan organisasi. Selain itu, pihaknya juga telah menunjuk tim penyidik untuk menyelidiki tuduhan Israel itu.

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button