SILATURAHIM

HM Mursalin: Mengenang Pejuang Kemanusiaan Dokter Joserizal

Namun dia masih agak tenang karena berkawan dengan teman-teman di Forum Umat Islam (FUI), sama Ustaz Al Khaththtah, di Front Pembela Islam bersama Habib Rizieq dan Munarman dan lainnya. Walau ada tuduhan-tuduhan itu, pertemanan masih berjalan baik. Dan kami pun belum pernah melihat fakta secara nyata bahkan pengakuan bahwa dia menyatakan Syiah, itu tidak pernah ada. Kan tidak adil dengan kondisi tersebut kemudian kita hukumi dia.

Dia itu senang berkawan dan saya melihat dia cocok dengan Munarman, mereka punya chemistry, sama-sama pintar dan pejuang. Pernah saat kita berdua sedang mengisi seminar di Universitas Brawijaya Malang, mendengar kabar buruk yang sedang menimpa Munarman maka seketika acara kita hentikan dan memutuskan segera pulang ke Jakarta, untuk memastikan kondisi Munarman. Itulah gambaran betapa pertemanan kami sesama aktivis punya kecintaan, ini penting agar tidak mudah dipecah. Ukhuwah harus terus direkatkan karena yang ditakuti musuh itu persatuan umat Islam.

HM Mursalin bersama Munarman dan dr Joserizal saat konferensi pers soal Namru

Dokter Jose memiliki pemikiran dari hulu sampai hilir dalam persoalan kemanusiaan dan ketertindasan umat Islam secara global, bukan hanya Indonesia semata. Jadi kita punya kawan yang hebat, tapi kasian kalau dihukumi terus. Apalagi dihukumi dari jauh gara-gara mendapatkan info masih yang “katanya”.

Tetapi pada intinya dia adalah orang baik dan sudah melakukan yang terbaik selama hidupnya dalam perjuangan dan berbagai misi kemanusiaan. Kalau soal landasan keyakinannya biar Allah yang maha mengetahui, sepanjang hidupnya dokter Jose jelas sudah banyak membantu orang lain bahkan mengorbankan harta dan mempertaruhkan nyawanya.

Dan di akhir hayatnya dengan kondisi kepayahan sakitnya, beliau disaksikan bersyahadah. Jadi sebaiknya kita doakan beliau min ahlil khair.

Melihat sosok dokter Joserizal, teladan apa yang bisa diambil khususnya untuk generasi sekarang?

Dari sifatnya beliau adalah pribadi yang tidak cengeng, berjiwa besar dan tidak mementingkan diri sendiri. Bahkan ketika sakit pun ia selalu memikirkan perjuangan. Banyak yang ingin berobat ke dia karena ada motivasi lain yaitu untuk ngobrol tentang perjuangan, dan dia selalu melayani itu, sampai-sampai dia selalu diingatkan suster karena masih ada pasien lainnya. Dia senang jika bicara perjuangan. Saat dia sakit dia menghindar untuk membicarakan sakitnya, dia lebih tertarik bicara perjuangan.

Maaf bukannya mengklaim, tetapi hubungan Indonesia Palestina makin erat setelah ada upaya kerjasama yang dilakukan orang-orang Indonesia yang datang ke Gaza salah satunya Jose melalui MER-C nya. Lihat sekarang, banyak kegiatan di negeri kita dalam rangka mendukung Palestina. Ketika momen Ramadhan misalnya, banyak imam-imam dari Palestina datang ke Indonesia, hubungan Indonesia Palestina makin kuat

Dr Joserizal dan HM Mursalin bersama para pemuda di Gaza, Palestina

Terakhir saya berpesan bahwa kita harus meneruskan perjuangan beliau khususnya dalam menjaga RSI di Gaza karena saat ini menjadi harapan setelah RS As-Syifa, karena yang lain hancur terkena bom. Hadirnya RSI benar-benar terasa dibutuhkan, dan hingga saat ini pembangunan demi pembangunan terus berjalan, meski ada hambatannya. Wallahu a’lam.

Laman sebelumnya 1 2 3

Artikel Terkait

Back to top button