“Kami di PB HMI siap terus berjuang bersama dengan teman-teman di HMI Cabang Bogor. Kami selalu support, mendoakan dan siap berjuang bersama untuk misi kemanusiaan dan keadilan agar tegak di NKRI ini,” pungkas Affandi.
Diketahui, aksi demonstrasi yang dilakukan sejumlah massa HMI-MPO Cabang Bogor di depan Kantor Pemerintah Kabupaten Bogor, Kamis (17/9/2020) berakhir ricuh. Akibat peristiwa ini enam kader HMI terluka.
Korlap aksi demo, Badru Tamam, mengatakan sebelum bentrok terjadi, mereka sempat terlibat aksi saling dorong dengan petugas Satpol PP yang berjaga. Ia menduga ada anggota yang akhirnya terpicu emosinya hingga akhirnya kerusuhan pecah.
“Di tengah jalan ada beberapa anggota yang kesulut. Kita tidak memukul. Intinya ada tindak kekerasan dalam hal ini satpol pp yang memukul yang di video kan jelas ya,” kata Badru
Dalam aksi ini, mahasiswa menduga ada potensi korupsi terkait pembangunan RSUD Leuwiliyang. Poyek senilai Rp63.239.000.000 dianggap mahasiswa memiliki prosedur yang betpotensi korupsi sejak dalam masa lelang.
Ada empat tuntutan yang dilakukan mahasiswa yaitu, menghentikan proses pembangunan untuk sementara waktu, mendesak Komisi 3 DPRD Kabupaten Bogor memaksimalkan pengawasan.
Selanjutnya, mendorong aparat hukum mengambil langkah serius menyikapi dugaan korupsi pembangunan RSUD Leuwiliang itu dan menangkap hingga memenjarakan oknum yang terlibat dalam dugaan korupsi tersebut.
red: farah abdillah