MASAIL FIQHIYAH

Hukum Membuat Patung Menurut Islam

Menurut Syekh Dr Yusuf Al-Qardhawi, di antara rahasia diharamkannya patung –dan ini bukan alasan hukum satu-satunya sebagaimana anggapan sebagian orang – adalah untuk menjaga tauhid dan menjauhkan umat dari menyerupai kaum penyembah berhala yang membuat patung-patung dan berhala itu, kemudian mereka mengagungkan dan berdiri di depannya dengan penuh khusyu’.

Sensitifitas Islam dalam melindungi tauhid dari segala bentuk penyerupaan terhadap penyembahan berhala telah mencapai puncaknya. Tindakan hati-hati dan sensitif yang diambil oleh Islam ini merupakan tindakan yang benar. Dalam hal ini, di antara umat-umat terdahulu ada yang membuat patung-patung orang yang sudah meninggal dan orang-orang saleh mereka untuk mengenang mereka. Tetapi setelah waktu berlalu, mereka menyakralkannya sedikit demi sedikit, sehingga akhirnya dijadikan tuhan-tuhan yang disembah selain Allah, diharapkan, ditakuti, dan dimintai keberkahan, sebagaimana terjadi pada kaum Wad, Suwa’, Yaghuts, Ya’uq, dan Nasr.

Karena itu, tidak heran jika Islam yang dasar-dasar syariatnya mengambil tindakan preventif terhadap semua jalan kerusakan, menutup semua celah yang menjadi tempat masuknya kemusyrikan yang nyata atau yang tersembunyi ke dalam akal dan hati, atau perbuatan menyerupai para penyembah berhala dan pemeluk agama yang melampaui batas.

Sementara itu, rahasia diharamkannya patung bagi pembuatnya karena si pembuat patung tersebut dapat terperdaya, sehingga dia merasa seolah-olah mampu menciptakan sutu makhluk yang tadinya belum ada, atau dapat menciptakan makhluk hidup dari tanah.

Diceritakan bahwa salah seorang pemahat patung membuat patung dalam waktu yang lama. Setelah selesai, dia berdiri di hadapannya dengan mengagumi setiap bagian dan potongannya, sehingga seolah-olah dia hendak berkata dengan sombong, “Hai patung, berbicaralah… Berbicaralah…!”

Oleh karena itu Rasulullah Saw bersabda, “Sesungguhnya orang-orang yang menciptakan patung-patung ini akan disiksa pada hari kiamat, seraya dikatakan kepada mereka, “Hidupkanlah apa yang kamu ciptakan itu!” (Muttafaq ‘alaih). Wallahu a’lam bissawab. []

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button