OASE

Ihsan dalam Beramal

Penjaga itu bertanya: “Apakah engkau orang yang memasuki lubang”, dia menjawab: “Saya akan mengabarkan tentang dia.”

Penjaga itu datang ke Maslamah melaporkannya dan Maslamah mengizinkan orang tersebut.

Orang itu berkata kepada Maslamah: “Sesungguhnya orang yang memasuki lobang meminta engkau berjanji: Pertama, agar tidak memuliakan namanya, artinya tidak menuliskan namanya di dalam suratmu kepada Khalifah. Kedua, janganlah engkau perintahkan stafmu untuk memberikan sesuatu (hadiah-hadiah istimewa) kepadanya. Ketiga, janganlah engkau bertanya tentang siapa dia, artinya dari kabilah mana dia”. Maslamah menjawab: “Ya, aku berjanji untuknya”.

Laki-laki itu berkata: “Sayalah orangnya”.

Setelah peristiwa itu Maslamah senantiasa berdoa di dalam shalatnya: “Ya Allah jadikanlah aku bersama orang yang memasuki lubang benteng.”

Alangkah indahnya ucapan Umar bin Abdul Aziz rahimahullah tatkala beliau mengisyaratkan pengaruh dari keikhlasan seseorang kepada Allah SWT:

“Kadar pertolongan Allah kepada para hambaNya hanyalah sesuai dengan kadar niat niat yang mereka canangkan. Siapa saja yang sempurna niatnya, sempurna pula pertolongan Allah kepadanya. Siapa saja yang kurang niatnya, kurang pula pertolongan Allah kepadanya.”

Tanda-Tanda Keikhlasan

Di antara tanda-tanda keikhlasan dalam diri seseorang adalah rasa tunduk kepada kebenaran dan mau menerima nasihat walaupun dari orang yang tidak setara dengannya. la pun tidak merasa sempit di dunia ini kalau kebenaran ternyata nampak pada orang lain.

Al Hafizh Ibnu Hajar dalam kitabnya Tahdzibu-al Tahdzib menuturkan contoh sikap tersebut dalam biografi Ubaidillah bin Al Hasan Al Ambary, salah seorang pemuka penduduk Basrah yang menjadi ulama mereka serta menjadi Qadli di sana.

Abdurrahman bin Mahdi, muridnya berkata: “Ketika kami sedang mengurus jenazah, guruku ditanya sebuah masalah lalu ia salah menjawab”. Maka aku berkata kepadanya: “Semoga Allah memperbaikimu. Jawab soal itu mestinya begini..begini”. Dia diam sejenak lalu berkata: “Kalau begitu saya akan kembali kepada kebenaran dan saya merasa kecil terhadap kebenaran. Menjadi pengekor dalam sebuah kebenaran lebih kusukai daripada menjadi pemimpin dalam kebatilan.”

Laman sebelumnya 1 2 3 4Laman berikutnya

Artikel Terkait

BACA JUGA
Close
Back to top button