Imarah Afghanistan Tak Tahu Kehadiran Ayman al-Zawahiri
Kabul (SI Online) – Imarah Islam Afghanustan menegaskan, mereka tidak mengetahui keberadaan pemimpin al-Qaeda Ayman al-Zawahiri di Kabul, beberapa hari setelah AS mengumumkan pembunuhannya dalam serangan pesawat tak berawak.
“Dua hari kemudian, Presiden AS Joe Biden mengklaim bahwa pasukan AS telah menargetkan pemimpin Al-Qaeda Dr. Ayman al-Zawahiri dalam serangan ini. Imarah Islam Afghanistan tidak memiliki informasi tentang kedatangan dan tinggal Ayman al-Zawahiri di Kabul,” ujar Zabihullah Mujahid, juru bicara Imarah Islam Afghanistan dalam sebuah pernyataan, Kamis (04/08/2022).
Investigasi “komprehensif” telah diluncurkan atas insiden tersebut, tambah pernyataan itu.
Ini adalah serangan drone presisi pertama yang secara resmi diakui oleh AS di Afghanistan sejak penarikan pasukan asing Agustus lalu di bawah perjanjian Doha
Mujahid mengatakan “tidak ada ancaman bagi negara mana pun, termasuk Amerika, dari tanah Afghanistan,” menekankan bahwa mereka ingin menerapkan perjanjian Doha, dan pelanggaran atas hal itu harus diakhiri.
Dia mengatakan AS telah “menyerang wilayah kami dan melanggar semua prinsip internasional, kami mengutuk keras tindakan itu.”
Dia memperingatkan bahwa jika serangan seperti itu berulang, Washington akan bertanggung jawab atas konsekuensinya.
Baik Taliban dan AS saling menuduh melanggar perjanjian yang ditandatangani pada Februari 2020.
Washington mengatakan bahwa dengan “menjadi tuan rumah dan melindungi” al-Zawahiri Kabul telah “melanggar” perjanjian itu.
Seorang pejabat senior pemerintahan Biden mengklaim serangan AS menargetkan sebuah rumah persembunyian di daerah Shirpur di Kabul, tempat Zawahiri, istri, putri, dan cucunya telah pindah awal tahun ini.
Perjanjian Doha mensyaratkan non-penggunaan wilayah Afghanistan terhadap negara lain, sambil menghormati integritas teritorial dan kedaulatan Afghanistan.
sumber: anadolu agency