Innalillahi, Ustaz Abdul Halim Abas Wafat
Bogor (SI Online) – Innalillahi wa innailaihi rajiun. Ustaz Abdul Halim Abas dikabarkan meninggal dunia.
“Innalillahi wa innailaihi rajiun. Ayahanda Ustaz Abdul Halim Abas telah meninggal Pukul 03.40 pagi, Selasa, di Pondok Tarbiyatun Nisa, Tuaran,” demikian pesan yang diterima Suara Islam pada Selasa pagi (15/8/2023).
Ustaz Abdul Halim Abas meninggal di usia 72 tahun. Kabar meninggal datang dari anaknya Aisyah.
Ustaz Halim, biasa ia dipanggil, lahir di Merbok, Kedah pada 13 September 1951. Ia ada hubungan kekeluargaan dengan Syeikh Mahmud Arif al-Bukhari, kerana Syeikh Mahmud menikah dengan ibu saudaranya.
Pada 1969 sampai 1970 Ustaz Halim menunaikan haji dan memperdalam Islam dengan para ulama di Mekah. Setelah menunaikan ibadah haji dan memperdalam ilmu agama di Mekah ia berazam untuk aktif dalam berdakwah.
Ia menjadi tokoh utama dalam gerakan dakwah Al Arqam dan membesarkan organisasi tersebut.
Ustaz Halim pernah hijrah ke Indonesia. Ia berdakwah keliling daerah dan berkawan baik dengan banyak ulama dan aktivis di Indonesia. Salah satunya dengan Habib Rizieq Syihab, bahkan ia pernah bersama-sama berjuang dan menjadi anggota Majelis Syuro DPP FPI.
Setelah kembali ke Malaysia, ia tinggal di Sabah dan berdakwah di daerah tersebut. Dalam gerakan dakwahnya banyak orang yang masuk Islam.
Sejak awal ’80an Ustaz Halim sudah berkeliling di Sabah, berdakwah dari kampung ke kampung. Dan di tahun-tahun berikutnya, ia dan kawan-kawan membangun sejumlah madrasah.
Hingga 2019 lalu sudah ada empat madrasah, pertama Rumah Transit Mualaf di Ranau, kedua Rumah Transit Hidayah di Kiulu, ketiga Taribyatun Nisa di Tuaran dan madrasah Lukmanul Hakim di Pitas.
Para santrinya kebanyakan berasal dari suku Dusun, pendatang Filipina, suku Murut dan lainnya. Dari semua madrasah yang didirikan, operasional pendidikan para santri dibiayai sepenuhnya alias gratis, semua ditanggung pihak madrasah dan sejumlah donatur.
Ustaz Halim sendiri tinggal di Ponpes Tarbiyatun Nisa, bersama keluarga ia mendampingi dan mangajar para santri. Pelajar-pelajar yang mukim di Ponpes Tarbiyatun Nisa rata-rata adalah muslimah yang tidak mampu dan mereka berasal dari berbagai wilayah.
Suara Islam pernah berkunjung ke Pondok Pesantren Tarbiyatun Nisa di Sabah. Pada kesempatan itu, Ustaz Halim menceritakan seputar perkembangan dakwah di Sabah. Cerita dakwah tersebut telah dimuat Suara Islam pada September 2019 lalu dengan judul: Geliat Dakwah di Sabah.
Bahkan saat kunjungan kala itu, Suara Islam juga diajak bertemu salah satu kawannya bernama Ustaz Ali, seorang dai yang berhasil mengislamkan 10 ribu orang. Kisah menariknya bisa dibaca di artikel dengan judul: Kisah Imam Ali, Dai Sabah yang Mengislamkan 10 Ribu Orang