MAHASISWA

Institut Tazkia Adakan Nahwu Shorof Camp

Bogor (SI Online) – Institut Agama Islam Tazkia (IAI Tazkia) menyelenggarakan “Ad-Daurah Li Ta’amuq Qowaidi Al-Lughah Al-‘Arabiyyah Lil Tholabah” selama lima hari sejak 3 hingga 7 Februari 2020 di Kampus 3 Cilember, Bogor.

Dauroh dibagi dua kelas, kelas ikhwan di masjid Bina Qolbu dan kelas akhwat di Villa Mina. Dalam satu hari disampaikan 8 sesi, 4 sesi pagi, 2 sesi sore dan 2 sesi setelah shalat Isya hingga pukul 10 malam.

Dauroh ini menitikberatkan pada pendalaman Ilmu Nahwu dan Shorof. Nahwu adalah qaidah yang diketahui dengan ilmu itu fungsi setiap kalimat pada jumlah dan dengan diketahui harakah akhir serta i’rob setiap kata. Sementara Shorof merupakan cabang ilmu bahasa Arab yang mempelajari bentuk kata sebelum tersusun dalam kalimat yang meliputi tashrif, i’lal, idgham, ibdal, dan lainnya. Penjelasan ini diambil dari kitab Mulakhos Qowa’id yang ditulis oleh Fuad Nomah cetakan ke 19.

Tujuan dari terselenggaranya kegiatan ini adalah untuk menyiapkan para hafidz dan hafidzah Al-Qur’an yang mumpuni dalam memahami kitab klasik berbahasa Arab. Kegiatan ini merupakan Dauroh pertama yang diadakan di Institut Tazkia.

Berhubung pentingya “ilmu alat ini” dan antusiasnya para peserta. Maka dimasa mendatang, dauroh ini akan diselenggarakan untuk para dosen, mahasiswa dan kalangan umum yang berkeinginan untuk memahami dan mendalami Al-Qur’an dan As-Sunnah.

Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 100 orang, terdiri dari 82 putra dan 18 putri. Dalam Dauroh ini dipelajari kitab Mulakhos al-Qowai’d al-Lughoti al-Arabiyati karya Fuad Ni’mah yang diampu oleh para pakar ilmu Nahwu dan Shorof dari Institut Tazkia, Ustaz Abdul Hamid, Lc (Alumni LIPIA-Jakarta), Ustaz Riyan Ariyandi S.Pd (Alumni Ar-Royah-Sukabumi) dan Dekan Fakultas Syariah Dr. H. Arip Rahman, Lc. DESA.

Dauroh ini dibimbing oleh Dr. Muhammad Yasid yang menyampaikan materi tentang pentingnya memahami bahasa Al-Qur’an, sehingga seorang penghafal Al-Qur’an juga menjadikannya sebagai pedoman hidup.

Sementara itu Rektor Institut Tazkia, Dr. Murniati Mukhlisin, M. Acc dalam sambutan dan sekaligus menutup secara resmi acara daurah ini berharap agar kegiatan semacam ini terus berlanjut. Sehingga para alumni Institut Tazkia khususnya dari program Tahfiznomist dan Tahfizpreneur, selain menghafal Al-Qur’an juga dapat mengusai teori dan prektek ilmu ekonomi syariah serta menguasai dua bahasa dunia (Arab dan Inggris).

rep: arip rahman

Artikel Terkait

Back to top button