SUARA PEMBACA

Israel Makin Brutal, Hipokrit AS Semakin Nyata

Sungguh munafik sikap AS tetiba, membela Ukraina yang digempur oleh Rusia. Bicara HAM, bicara perdamaian dan keamanan dunia. Namun AS memelihara borok Israel di tanah Palestina. Pelstina seperti sasaran tembak senjata-senjata canggih AS lewat tangan zionis Israel.

Ukraina justru dibela mati-matian oleh AS. AS menekan sejumlah pemimpin di dunia untuk bersikap sama dengannya, memberi sanksi pada Rusia. AS juga meminta agar  Rusia dikeluarkan dari keanggotaan G20. AS juga mengancam untuk memboikot pertemuan G20 di Indonesia jika pejabat Rusia hadir.

Ukraina pun mendapat bantuan militer dari AS dan negara-negara Eropa untuk melawan Rusia. Penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan mengatakan bahwa Amerika Serikat bekerja sepanjang waktu untuk mengirimkan senjata mereka dan mengatur serta mengkoordinir pengiriman senjata dari banyak negara lain (liputan6.com, 11/04/2022).

Dunia hari ini berada dalam kendali AS dengan ideologi kapitalisme. Ideologi dengan asas sekuker, bertindak dengan standar manfaat dan berorientasi materi. Hipokrit dunia, terutama AS menghadapi Israel-Palestina dan Rusia-Ukraina merupakan watak asli ideologi kapitalisme.

Ideologi kapitalisme tak mampu menjaga perdamaian dunia. AS sebagai penjaga ideologi kapitalisme telah nyata menampakkan kepentingan ekonomi di setiap kebijakannya. Invasi, penjajahan, perang antar negara seringkali dimanfaatkan AS untuk menjual hasil industri militernya. Sebagaimana suplai senjata AS kepada Israel.

Adapun sikap pembelaannya kepada Ukraina, meskipun tak sepenuhnya hadir membela, adalah untuk kepentingan eksistensi ideologi. Sebagai negara yang memenangkan perang dingin atas Uni Soviet, Amerika merasa dirinya sebagai satu-satunya negara adidaya. Sehingga, keberadaan Rusia tetap menjadi ancaman bagi AS. Sebab Rusia merupakan pecahan sekaligus pewaris resmi dari Uni Soviet yang bubar pada 1991.

Sebagai pewaris resmi Uni Soviet dan pemilik luas wilayah terbesar di dunia, naluri Rusia sebagai bangsa yang besar tak bisa dihilangkan. Rusia juga pemilik senjata nuklir dan pemegang hak veto di PBB, sama seperti Amerika. Maka, penting untuk AS berseberang dengan Rusia demi menunjukkan eksistensinya sebagai satu-satunya negara adidaya.

Jadi, alasan kemanusiaan dan menjaga perdamaian hanyalah kamuflase AS. Watak asli penjajahnya semakin terlihat dengan diamnya atas kebrutalan Israel dan ambisinya memanfaatkan Ukraina melawan Rusia. Hipokrit. Wallahu a’lam. []

Mahrita Julia Hapsari, Komunitas Muslimah untuk Peradaban.

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button