TELADAN

Ja’far bin Abu Thalib, Saat Masih Kafir pun Tiga Kemaksiatan Ini Tidak Dilakukan

Ja’far bin Abu Thalib, sebagaimana Ali bin Abu Thalib adalah saudara sepupu Rasulullah Saw. Keduanya adalah putra Abu Thalib, paman yang telah merawat dan melindungi dakwah Rasulullah di Makkah.

Ja’far turut masuk Islam sejak awal. Ia juga memimpin sekelompok umat Islam yang berhijrah ke Habasyah (Ethiopia). Di sana ia akhirnya bertemu dan mendakwahi Raya Najasyi. Selama sepuluh tahun ia dan kaum muslimin yang bersamanya tinggal di Habasyah.

Suatu ketika, Rasulullah Saw dikabari malaikat Jibril bahwasannya kelak Ja’far bin Abu Thalib berperang dan akan syahid. Kemudian Allah menjadikan dua sayap hijau yang terbungkus oleh intan dan mutiara baginya di surga. Dia terbang dengan kedua sayapnya tersebut bersama para malaikat.

Rasulullah bahagia mendengar kabar itu. Lalu beliau pun bertanya kepada Ja’far, “Wahai Ja’far putra Abu Thalib, amalan apa yang kau lakukan sehingga kamu bisa mendapatkan kemuliaan ini?”

“Aku tidak tahu pasti amalan apa yang telah aku kerjakan. Akan tetapi, ketika masih kafir dan setelah masuk Islam sampai saat ini, aku tidak pernah mengerjakan tiga hal,” jawabnya.

Nabi bertanya, “Apa itu Ja’far?” “Aku tidak pernah berdusta, berzina dan mabuk-mabukan” jawabnya. Nabi menimpali, “Ketiga hal tersebut memang diharamkan di dalam Islam, lalu dengan cara apa kamu bisa menahan diri ketika masih kafir?”

Lalu Ja’far menjelaskan, “Aku berpikir di dalam hati, bahwasannya apa bila seseorang berdusta dalam berbicara maka dia akan selalu dicurigai oleh orang-orang, dan apabila kebohongannya diketahui orang maka hal tersebut menyebabkan malu. Oleh karena itulah, aku menjauhi perbuatan dusta,” jawabnya.

“Begitu juga aku berpikir tentang perbuatan zina, bahwasannya ketika ada seseorang yang melakukan perbuatan zina dengan istri, putri atau saudariku maka hal tersebut akan menjadi sebuah kecacatan bagiku dan aku tidak akan mengampuninya. Begitu juga dengan orang lain, oleh karena itulah aku membenci perbuatan zina,”.

“Sedangkan aku menjauhi mabuk-mabukan dikarenakan aku tahu bahwasannya orang-orang berkeinginan akal mereka melebihi kecerdasan orang lain, sedangkan orang yang suka mabuk-mabukan akalnya akan hilang, berbicara sembarangan dan akan ditertawakan banyak orang. Oleh karena itulah saya menghindari minum-minuman keras,”.

Lalu malaikat Jibril turun dan berkata, “Ja’far bin Abu Thalib telah berkata benar, maka Allah memberinya keistimewaan dua sayap dikarenakan dia menjauhi perkara tiga tersebut”.

1 2Laman berikutnya
Back to top button