NASIONAL

Jamil Azzaini: STIFIn Genetic Bantu Indonesia Sambut ‘Indonesia Emas 2045’

Jakarta (SI Online) – Berbagai keluhan masyarakat tentang banyaknya lulusan perguruan tinggi yang bekerja tidak sesuai dengan minat dan jurusan kuliahnya, dijawab oleh STIFIn Genetic.

Pendiri STIFIN Genetic Indonesia Jamil Azzaini mengatakan, masyarakat Indonesia harus memanfaatkan bonus demografi (bertambahnya penduduk usia produktif) untuk menyambut Indonesia Emas 2045.

“Tiap orang harus mengenali potensi dirinya dan memaksimalkan potensi mereka,” kata Jamil seusai acara workshop STIFIN Level-1, Temukan Potensi Dirimu untuk Raih Sukses Mulia yang digelar 2-3 September 2023.

“Dengan workshop STIFIN ini, kami ingin membantu masyarakat menemukan jati dirinya, sehingga dengan workshop ini harapannya Indonesia berhasil mengelola bonus demografi, orang-orang usia-usia produktif bisa berkontribusi menyambut Indonesia emas 2045,” ujar Inspirator Sukses Mulia itu.

Sebelumnya, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim mengungkap, 80 persen mahasiswa Indonesia tidak bekerja sesuai dengan jurusan kuliahnya. Berdasarkan data, hanya 27 persen lulusan perguruan tinggi yang memiliki pekerjaan sesuai dengan jurusan kuliah atau bidang ilmu yang mereka geluti.

Jamil menambahkan, workshop STIFIn ini membantu para mahasiswa menemukan jati diri dan passionnya, sehingga mereka tak perlu terjebak pada bidang yang tidak sesuai dengan potensi dan minatnya.

Menurut Jamil, lembaganya yakni STIFIN Genetic bersama STIFIn Institute telah membantu lebih dari 600 ribu orang untuk menemukan potensi dirinya. Harapannya, mereka akan menghasilkan prestasi terbaik di bidangnya masing-masing dan bisa berkontribusi terhadap Indonesia Emas 2045.

Diperkirakan pada 2045, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi yaitu jumlah penduduk Indonesia 70%-nya dalam usia produktif (15-64 tahun), sedangkan sisanya 30% merupakan penduduk yang tidak produktif (usia dibawah 14 tahun dan diatas 65 tahun) pada periode tahun 2020-2045.

Workshop STIFIn Level 1 diikuti 206 peserta dari 25 kota dari Aceh sampai Nusa Tenggara Timur. Mereka memiliki latar belakang yang beragam, ada yang pengusaha, professional, dosen, karyawan, mahasiswa sampai ibu-ibu rumah tangga.

“Workshopnya mantap dan gue banget. Sangat bermanfaat untuk menemukan potensi diri,” kata Nadya Dwi Muchisa, sarjana statistik dan magister dari Kota Baru Jambi yang mengikuti acara workshop STIFIn Genetic.

Peserta workshop lainnya, Erni Juhaenah, M.M.Inov juga mengaku mendapatkan banyak ilmu dari workshop STIFIn ini.

“Luar biasa motivasi dan ilmu yg didapatkan hari ini, nggak sabar untuk praktek,” kata Erni yang berasal dari Kota Bima NTB. []

Back to top button