SUARA PEMBACA

Janji Manis Omong Kosong, Atasi Kebakaran Hutan dan Lahan

Kebakaran hutan dan lahan seluas ratusan hektar telah melanda beberapa kabupaten di Riau, sehingga berdampak pada kesehatan warga. Saat ini kebakaran masih berlangsung di sejumlah lokasi, terutama di sekitar Kota Dumai dan Pulau Rupat di Kabupaten Bengkalis.

Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan 843 hektare lahan terbakar di Provinsi Riau dari 1 Januari hingga 18 Februari.

Sebaran dari kebakaran mencakup Kabupaten Rokan Hilir sebanyak 117 hektare, Dumai 43,5 hektare, Bengkalis 627 hektare, Meranti 20,2 hektare, Siak 5 hektare, Kampar 14 hektare, dan Kota Pekanbaru 16 hektare.

Mengutip dari Serambinews.com, 25/2/19, kondisi kabut asap kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau, semakin parah. Sebanyak 13 sekolah terpaksa diliburkan.Sebab, kondisi kabut asap lahan gambut membahayakan kesehatan anak-anak.

Sebagaimana diketahui, kebakaran lahan gambut berlangsung lebih kurang satu bulan di Kecamatan Rupat, Bengkalis. Luas lahan yang terbakar mencapai ribuan hektar. Akibatnya, wilayah yang berbatasan dengan Malaysia ini, dilanda kabut asap.

Kenyataan ini berbanding terbalik dengan statement Presiden Indonesia sekaligus Capres nomor urut 01, beliau menyatakan bahwa tidak ada kebakaran hutan selama 3 tahun terkahir pada debat kedua pilpres 2019 yang berlangsung pada Ahad (17/2/2019).

Namun statement tersebut ditanggapi Greenpeace Indonesia, lantas menuliskan bantahannya melalui kicauan di akun Twitter @GreenpeaceID. Greenpeace mengungkapkan bahwa faktanya kebaran hutan besar terjadi pada 2015 dan masih terus terjadi hingga saat ini. Bahkan sampai hari ini pun masih terjadi kebakaran hutan dan berakibat fatal bagi warga sekitar.

Terbantahkan sudah klaim petahana menanggapi isu tersebut. Sebaliknya fakta yang terindra tidak semanis janji, hanya omong kosong belaka. Nyatanya karhutla masih terus terulang. Di sisi lain menunjukan bahwa rezim neolib dan berbagai program yang dijalankan telah gagal dan sia-sia.

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button