KESEHATAN

Jurus Jitu Lawan HIV/AIDS

“Katakanlah kepada orang laki–laki yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allâh maha mengatahui apa yang mereka perbuat.” Katakanlah kepada wanita yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera–putera mereka, atau putera–putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allâh, wahai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.”

Ketiga, tidak berkholwat (berdua-duaan dengan selain mahram). Karena jika berdua-duaan yang ketiga pasti syetan. Pikiran-pikiran ke arah kenikmatan syahwat akan terhembus. Walaupun hanya sekadar pegangan tangan. Namun, itu adalah awal mendekati perzinaan.

“Ingatlah, bahwa tidaklah seorang laki-laki itu berkhalwat dengan seorang wanita kecuali yang ketiganya adalah setan.” (HR. Ahmad)

Keempat, tidak ikhtilat (campur baur laki dan perempuan). Sudah menjadi kebiasaan zaman sekarang, ketika laki dan perempuan ikhtilat banyak sekali mudharatnya. Seperti perkataan vulgar antara mereka. Yang awalnya hanya bercanda, tapi sudah banyak bukti yang membawa ke maksiat. Maka Islam pun melarang kita untuk ikhtilat. Agar pergaulan kita terjaga, sehingga antara keduanya tidak mudah tersulut gharizah nau’nya.

Kelima, menahan pandangan. Dengan menahan pandangan antara laki-laki dan perempuan akan menjaga kehormatannya. Kita tidak mudah terhasut dengan bisikan syahwat. “Wahai Ali, janganlah engkau mengikutkan pandangan (pertama, yang tidak disengaja- pen) dengan pandangan (kedua, yang disengaja-Red), karena sesungguhnya engkau berhak pada pandangan pertama, tetapi tidak berhak pada pandangan yang akhir”. (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

Keenam, tidak tabarruj. Menurut Az-Zajaj, tabarruj adalah menampakkan bagian yang indah (aurat) dan segala yang mengundang syahwat lelaki (non mahram). Dengan tidak bertabarruj para wanita akan terjaga dari mata jalang.

Ketujuh, menikah. Dengan menikah kehormatan seseorang akan terjaga. Manusia akan terhindar dari perbuatan zina. Jika setiap pasangan setia dengan pasangannya, maka tidak akan ada yang mengumbar nafsu di jalanan. Tidak ada perbuatan berganti-ganti pasangan. Sehingga virus HIV tidak akan mudah tertular kepada yang lainnya.

Kedelapan, berpuasa. Bagi para pemuda yang belum mampu menikah. Maka lebih baik berpuasa. Dengan begitu puasa dapat menahan hawa nafsunya sekaligus mendekatkan ketaatan kepada Allah. Ketaatan inilah yang akan menjaga dari perbuatan keji dan munkar. “Barangsiapa mampu membiayai pernikahan hendaklah menikah, karena nikah lebih menahan dan lebih menjaga kemaluan. Dan barangsiapa tidak mampu menikah, hendaklah ia berpuasa, karena puasa adalah wija’ (mengendurkan gejolak syahwat) baginya.” (HR. Bukhari)

Kesembilan, no drugs. Lebih terkenal dengan kebiasaan mengkonsumsi narkoba. Obat-obat terlarang yang dapat membahayakan kehidupan. Salah satu alat yang dipakai saat nge-drugs adalah jarum suntik. Biasanya mereka berpesta dengan ramai-ramai. Dan dengan bergantian jarum suntik. Nah, ini pun dapat menularkan virus HIV. Maka, solusi terbaiknya adalah menghindari drug. Di sisi lain, mengkonsumsi narkoba juga dilarang dalam Islam. Termasuk perbuatan yang membahayakan akal dan jiwa.

Demikianlah tips sehat mencegah penularan penyakit HIV/AIDS. Semoga tips ini bisa bermanfaat bagi kita semua. Sehingga kita terjaga dari segala keburukan yang ada. Wallahu a’lam bishshawab.

Henyk Nur Widaryanti S. Si., M. Si

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button