Keajaiban Air dalam Perang Badar
Catatan Tambahan:
Pertama: Ayat di atas hanya menyebutkan bahwa air hujan baik untuk pembersih. Tapi apakah baik untuk dikonsumsi? Selama ini banyak kalangan yang masih menganggap air hujan sangat berbahaya untuk dikonsumsi, saya sendiri selama ini tidak pernah minum air hujan. Tapi ada sebuah penelitian sebagaimana di dalam jawaban.com bahwa para peneliti dari Monash University, Melbourne melibatkan 300 rumah tangga dan meminta mereka untuk menggunakan air hujan yang ditampung di dalam tangki sebagai sumber minum utama mereka, sebuah studi yang muncul di tengah meningkatnya kritik terhadap air kemasan.
Setiap rumah tangga diberi sebuah filter dan diberitahu bahwa filter tersebut dapat menghilangkan setiap potensi Gastroenteritis yang disebabkan oleh organisme di dalam air, namun setengah dari perangkat penyaring yang diberikan tidak mengandung filter. Kesehatan dari setiap anggota keluarga dipantau selama setahun lebih dan para peneliti menemukan bahwa tingkat kasus gastro yang ditemukan dari kedua grup ini sangat mirip dan juga cocok dengan masyarakat luas yang minum langsung dari air keran yang telah diolah.
“Orang-orang yang minum air hujan yang tidak diolah tidak menunjukkan peningkatan penyakit bila dibandingkan dengan mereka yang mengkonsumsi air hujan yang difilter terlebih dahulu,” ujar Karin Leder, kepala unit penyakit menular dari Monash University, departemen epidemiologi dalam sebuah pernyataan. “Penelitian ini menegaskan adanya resiko yang rendah akan suatu penyakit dengan mengkonsumsi air hujan. Penggunaan air hujan untuk berbagai keperluan rumah tangga dapat dipertimbangkan di masa-masa kekeringan seperti saat ini. Kami ingin mendorong masyarakat untuk menggunakan air hujan sebagai sumber air mereka.”
Namun Leder mengingatkan bahwa keluarga-keluarga yang terlibat dalam penelitian ini dengan meminum air hujan secara rutin mungkin telah membangun sistem pertahanan tubuh terhadap kemungkinan infeksi.
Kedua: Sebenarnya di dalam perang Badar ini, air sangat berperan di dalam menentukan kemenangan kaum muslimin, selain yang sudah diterangkan di atas, kita mengetahui bahwa salah satu sumur di daerah Badar tersebut telah mampu dikuasai kaum muslimin, sedangkan kaum musyrikin Qurays sangat kekurangan air, sehingga mereka mengalamai kekalahan telak. Masalah ini, insya Allah akan saya perluasan penjelasannya pada bab khusus tentang ” Perang Air.”
Dr. Ahmad Zain An-Najah, M.A.
Direktur PUSKAFI Jakarta
sumber: ahmadzain.com