SIRAH NABAWIYAH

Keajaiban Air dalam Perang Badar

إِنَّ الْغَضَبَ مِنْ الشَّيْطَانِ وَإِنَّ الشَّيْطَانَ خُلِقَ مِنْ النَّارِ وَإِنَّمَا تُطْفَأُ النَّارُ بِالْمَاءِ فَإِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَتَوَضَّأْ

“Sesungguhnya marah itu dari setan dan setan diciptakan dari api, sementara api akan mati dengan air, maka jika salah seorang dari kalian marah hendaklah berwudhu.” ( HR Abu Daud dan Ahmad )

Hadits di atas, walaupun derajatnya dhoif, menurut sebagian ulama, tetapi maknanya shohih dan dari sisi medis bisa dibenarkan, sebagaimana yang dijelaskan oleh Ibnu Qayim di dalam bukunya “ Al Wabil As Shoyid“. Hal ini dikuatkan dengan pernyataan dr. Muhammad Najati: “Hadist di atas menunjukkan tentang fakta-fakta medis yang masyhur, yaitu bahwa air yang dingin bisa menenangkan luapan darah yang disebabkan emosi, begitu juga air dingin ini bisa meringankan tingkat stress. Oleh karena itu mandi sering digunakan orang-orang dulu untuk menyembuhkan penyakit kejiwaan. “ (al Hadist An Nabawi wa Ilmu an-nafsi, hlm : 122 )

Ayat dan hadist di atas, seolah-olah ingin menyatakan bahwa godaan syetan itu bisa dihadapi dengan air, karena syetan diciptakan dari api, sedangkan api akan padam jika disiram dengan air.

Di dalam peperangan memerlukan jiwa dan pikiran yang jernih dan jauh dari emosi dan marah yang tidak terkendali. Dari beberapa literatur yang sempat saya baca dan pengalaman selama ini, bahwa penyebab kekalahan sebuah pasukan perang adalah emosi dan luapan amarah yang tidak terkontrol dari diri pasukan tersebut, terutama para komandannya. Karena peperangan penuh dengan tipu muslihat dan makar, kalau seorang komandan tidak arif dalam melihat situasi perang, maka akan masuk dalam jebakan musuh.

Saya berikan satu contoh saja, bahwa penyebab utama kekalahan pasukan Tatar di bawah pimpinan Holako Khan ketika menghadapi pasukan Mesir yang dipimpin oleh Dhohir Bebers dan Saifudin Qutz adalah emosi mereka yang meluap-luap, ketika Dhohir Bebers yang cerdas itu, hanya dengan pasukan berkuda yang jumlahnya sedikit telah mampu memancing pasukan Tatar dengan serangan mendadak, kemudian melarikan diri, ke lembah yang dikeliling bukit. Dengan emosi yang meluap-luap karena merasa dilecehkan oleh kaum muslimin, salah satu komandan perang mereka, memerintahkan seluruh pasukan Tatar yang jumlahnya banyak tersebut untuk mengejar pasukan kaum muslimin yang “ pura-pura “melarikan diri tersebut. Sehingga ketika mereka sampai lembah tersebut, kaum muslimin yang sudah lama menunggu disitu, menghujani mereka dari atas bukit dengan panah, dan dari belakang, pasukan muslimin membantai mereka dengan pedang. Sejak peperangan yang disebut dengan Ain Jalut tersebut, pasukan Tatar yang terkenal ampuh dan ganas itu menjadi kocar-kacir, dan melarikan diri ke Mongolia, tempat asal mereka, dan tidak balik lagi ke wilayah-wilayah Islam hingga hari ini. Kunci kekalahan mereka yang sangat memalukan itu adalah emosi dan marah yang tidak terkendali. Yang kesemuanya itu berasal dari bisikan dan gangguan syetan.

Ketiga: Fungsi ketiga diturunkannya air hujan adalah untuk menguatkan jiwa kaum muslimin. Keterangannya sebagai berikut, bahwa setelah kaum muslimin tertidur dan pagi harinya mereka telah mandi dan bersih, tentu badan mereka menjadi segar, pikiran menjadi jernih, semuanya itu membuat hati menjadi tenang, kemauan untuk melakukan aktivitas sehari-hari menjadi lebih bulat, sehingga mereka menjadi percaya diri dan siap menghadapi pasukan kaum musyrikin. Syekh Abu Bakar al Jazairi di dalam tafsirnya Aisaru at-Tafasir ( 2/23) menyebutkan maksud dari dikuatkan hati kaum muslimin adalah dengan diberikan rasa yakin dan sabar. Sedangkan penulis tafsir yang lain mengatakan bahwa mereka pasukan kaummuslimin bertambah yakin dengan pertolongan Allah, sehingga mereka bisa sabar dan tenang. Karena dengan dengan adanya air yang melimpah di tangan mereka, tidak diragukan lagi, hal itu akan menambah kekuatan dan keteguhan mereka. Dan sebaliknya jika air itu tidak ada, hal itu bisa menyebabkan tidak tenang dan hilangnya rasa percaya diri, bahkan akan mengantarkan mereka kepada kekalahan yang telak. (Sayid Thantawi, al Wasith, 1/ 1785 )

Keempat : Air hujan tersebut bisa menguatkan kaki.

Dalam sejarah disbutkan bahwa medan peperangan yang akan dilalui kaum muslimin pada esok harinya adalah medan yang sulit, karena tanah yang mereka pijak tidak stabil, artinya kalau kaki menginjak maka bisa terpendam di dalamnya, hal ini akan menghambat dan menyulitkan gerak langkah pasukan kaum muslimin. Maka, dengan turunnya hujan tanah menjadi padat, sehingga mudah untuk dilalui oleh pasukan kaum muslimin. Inilah yang dimaksudkan bahwa air hujan bisa menguatkan kaki.

Disebutkan bahwa salah satu cara agar peredaran darah kaki menjadi lancar dan bisa menguatkan dinding pembuluh darah, maka dianjurkan untuk merendam kaki dengan air panas (suhu 41-43 derajat Celcius) dan air dingin (suhu 15 derajat Celcius), masing-masing selama 15-30 detik dan di ulang selama 30 menit. Oleh karena itu air ditengarai bisa menyembuhkan penyakit varises yang menyebabkan sirkulasi darah menjadi tak lancar, karena terhambat di sekitar betis dan tungkai kaki saat menahan berat tubuh. Ini karena pembuluh darah balik (vena) yang berfungsi mengangkut darah sisa metabolisme dari seluruh jaringan tubuh dan kembali ke jantung menjadi terhambat.

Laman sebelumnya 1 2 3 4Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button