NUIM HIDAYAT

Kebebasan dan Kebahagiaan

‘Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya. Kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. Barangsiapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.’
Di Barat, pada umumnya laki-laki dan perempuannya bergaul bebas tanpa Batasan norma
Seks bebas di sana adalah biasa
Baik dalam film maupun dalam kehidupan nyata
Mereka mengira Bahagia dengan perbuatan bodohnya
Justru yang muncul adalah kebosanan seks sehingga muncul Lesbi, Gay, Biseksual dan Transgender
Dalam Islam keperawanan sangat dijaga
Begitu juga keperjakaan pria
Zina menurut Al-Qur’an adalah perbuatan keji dan sebuah jalan yang buruk bagi manusia
Ayat zina di sini diapit dengan ayat pembunuhan manusia
Banyak orang terbunuh karena merebaknya zina
Pembunuhan bayi atau aborsi, pembunuhan WTS, pembunuhan pelaku dan lain-lainnya
Di tempat pelacuran kumpul para pemabuk, perampok, koruptor, pembunuh dan para penjahat lainnya
Kejahatan memang berkelindan dengan kejahatan lainnya
Begitu juga kebaikan berkelindan dengan kebaikan lainnya
Dengan pernikahan maka seks menjadi bermakna
Malah Rasulullah mengajarkan doa bila seseorang menggauli istrinya
Tujuannya agar mendapat rizki anak shalih di kemudian harinya

‘Dan orang-orang yang memelihara amanah dan janjinya’
Banyak pemimpin yang tidak amanah di Indonesia dan dunia
Ia memimpin dengan tujuan agar dipuja rakyatnya
Ia memimpin dengan tujuan agar tepuk tangan terus membahana dari pengikutnya
Ia memimpin agar sejahtera keluarga dan kroninya
Ia memimpin hanya menuruti hawa nafsu dan ingkar jannji dianggapnya biasa
Kepemimpinan menurut Al-Qur’an tujuannya adalah agar rakyat semangatnya beribadah kepada Yang Maha Pencipta
Kepemimpinan menurut Al-Qur’an tujuannya adalah agar masyarakat seluruhnya bersikap adil dan Sejahtera
Kepemimpinan menurut Al-Qur’an tujuannya adalah agar amar makruf nahi mungkar dijalankan baik oleh penguasa atau rakyatnya

‘Dan orang-orang yang memelihara shalatnya’
Perintah tentang shalat ini diulang untuk kedua kalinya
Menunjukkan pentingnya shalat dalam kehidupan Muslim yang ingin mendapatkan Bahagia
Ayat ini bisa juga bermakna orang-orang yang menjaga shalawatnya
Sering melafalkan shalawat kepada Rasulullah saw yang mulia

‘Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi, (yakni) yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya’
Barat hanya mengenal kebahagiaan dunia
Kepercayaan kepada akhirat sangat tipis bahkan sering hilang dalam kehidupan mereka
Al-Qur’an menyatukan antara kebahagiaan dunia dan setelah dunia
Maka hati seorang mukmin tentram luar biasa
Setelah mematuhi perintah Allah dan RasulNya, ia merasa Bahagia di dunia
Dan juga ada harapan besar Bahagia dalam kehidupan setelah dunia
Sehingga hatinya senantiasa tenang dan bersyukur terhadap berbagai hal yang menimpa dirinya
Bila ia terkena musibah, ia bersyukur karena musibah itu tidak seberapa dibanding siksa akhirat yang menyedihkan di akhirat sana
Bila ia mendapat nikmat, ia bersyukur karena Allah memberi kebahagiaan kepadanya.[]

Nuim Hidayat, Direktur Forum Studi Sosial Politik

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button