Kebebasan dan Keteladanan
Manusia memang ingin bebas ya
Tapi ingat keinginan dalam diri manusia itu ada dua
Keinginan yang didorong oleh nafsu dan setan yang mengipas-ngipasinya
Dan keinginan yang didorong Nurani dan malaikat yang menjaganya
Bebas yang dari nafsu dan syetan pasti merusak manusia
Seperti bebas minum, sehingga minuman keras diminumnya
Bebas pakaian, sehingga tampil telanjang di tengah tengah manusia
Bebas ngomong, sehingga ngomong kasar tak karu-karuan dimana mana
Bebas beragama, sehingga makhluk makhluk disembahnya
Bebas membahagiakan datang dari nurani dan malaikat yang mulia
Bebas dalam batas syariat yang membatasi kita
Ia laksana pagar agar kita tak jatuh ke jurang yang membinasakan manusia
Ia laksana pembatas agar tak terperosok terowongan Iblis durjana
Sejatinya manusia tidak mencari kebebasan di dunia
Barat sebenarnya salah dalam filosofinya
Manusia mencari hal-hal yang membahagiakan dirinya
Kebahagiaan juga bisa datang dari nafsu dan iblis durjana
Kebahagiaan yang semu dan merusak jiwa manusia
Kebahagiaan yang temporal dan menyesal di kehidupan setelah dunia
Kebahagiaan sejati datang dari Yang Maha Pengasih dan Penyayang di dunia dan setelah dunia
Kebahagiaan yang menentramkan jiwa dan akal yang bijaksana
Kebahagiaan abadi yang kokoh yang menyatukan alam nyata dan ghaib di dunia
Kebahagiaan yang menyambungkan alam dunia dan akhirat sana
Kebahagiaan dari nafsu dan setan hanyalah kesenangan sementara
Seperti zina, minuman keras, judi, menyiksa orang contohnya
Bila nuraninya hidup ia akan menyesal sejadi-jadinya
Wajah dan perilaku pendosa besar akan terlihat di pribadinya
Kehidupannya kacau dan merugikan sekitarnya
Tidak ada keoptimisan dalam jalan hidupnya
Al-Qur’an wahyu Allah datang untuk mereparasi kehidupan manusia
Menyinari kepala dan tubuh manusia
Memperbaiki akal dan jiwa manusia agar kembali ke fitrahnya
Memperbaiki semesta agar selaras dengan kehidupan insan dan kehendak Rabb Yang Maha Bijaksana
Manusia karena nafsu jahat dalam dirinya bisa bertindak sadis sesadis-sadisnya
Manusia karena kipasan Iblis durjana bisa berbuat jahat sejahat-jahatnya
Lebih sadis dari harimau yang mengoyak korbannya
Lebih jahat dari drakula yang menghisap darah manusia
Dengan wahyu Qur’an akal menjadi bijaksana
Jiwa menjadi tentram karenanya
Nafsu jahat menjadi terpenjara
Malaikat-Malaikat mencegah Iblis agar tak menjangkau ‘Qur’ani manusia’
Sinar wahyu Ilahi menerangi manusia yang mau mengamalkannya
Perbuatannya menjadi bermanfaat untuk sekelilingnya
Akhlaknya menawan bijaksana bak Malaikat yang turun ke bumi saja