NASIONAL

Kelanjutan RUU HIP Tergantung Respon Masyarakat

Jakarta (SI Online) – Advokat Senior DR Muhammad Taufiq SH MH menilai bahwa Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) bukan barang baru. Menurutnya, sejak 2014 sudah muncul sejumlah indikasi seperti wacana minta maaf kepada PKI, rehabilitasi eks PKI dan lainnya.

“Dan sekarang ada momentum, namun saat ini masyarakat menolak secara massif, cuma saran saya yang dominan menolak jangan cuma faksi Islam, faksi nasional juga, karena waktu melawan PKI sejak tahun 48 waktu itu banyak faksi-faksi nasionalis,” kata Taufik dalam webinar Forum Kajian Sosial Kemasyarakatan (FKSK) pada Rabu malam (15/7/2020).

Taufik menilai, ada sejarah yang perlu diingat sebelum muncul RUU HIP yang diusulkan PDIP. “Secara faktual dan historis, yang punya kemauan keras adalah PDIP, bahkan di sana ada anggota DPR yang bangga menjadi anak PKI, kemudian penunjukan Rieke juga bukan tiba-tiba, dia pernah kedapatan dibubarkan polisi saat pertemuan eks PKI di Jember, jadi sekarang ini momentum saja,” ujarnya.

Oleh karena itu, kata Taufik, kelanjutan momentum tersebut tergantung respon masyarakat. “Jadi tinggal kita, kalau kita mengendor atau berhenti maka lama-lama kita akan habis,” tuturnya.

Menurutnya, upaya mengubah Pancasila adalah bagian dari kejahatan. “Tindakan tersebut bisa dijangkau dengan pasal-pasal makar,” jelasnya.

Taufik menyebut, RUU HIP bagian dari kejahatan yang dilakukan parlemen. “Kalau penegak hukum melakukan kejahatan disebut judicial corruption, ini namanya parliamentary corruption jadi korupsi undang-undang yang dilakukan parleman,” tandasnya.

Dalam diskusi FKSK itu, hadir pula narasumber lain yaitu advokat senior Dr M Luthfie Hakim SH,MH dan Munarman SH. Diskusi yang dipandu oleh Wirawan Adnan itu juga dihadiri sejumlah tokoh antara lain Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Barat Buya Gusrizal Gahazar, Tokoh 212 Ustaz Bernard Abdul Jabbar, Direktur Suara Islam Sudadi dan lainnya.

FKSK adalah forum kajian yang mengangkat persoalan sosial kemasyarakatan aktual-kontemporer dengan menawarkan solusi dalam perspektif Islam. Forum yang pernah eksis di tahun 2000an ini dimunculkan kembali setelah vakum cukup lama.

red: adhila

Artikel Terkait

Back to top button