SILATURAHIM

“Kemuliaan itu dengan Pengabdian”

Harusnya Amar sehari-hari berkantor di Waigeo Selatan. Namun karena pertimbangan jarak maupun keadaan sekitar kantor yang tidak memungkinkan, akhirnya secara sementara ia melaksanakan tugas-tugasnya di sebuah Masjid di Waisai, ibu kota Kabupaten Raja Ampat.

Sementara untuk pembinaan, Amar mulai kegiatan literasi dari kantor Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Kabupaten Raja Ampat. “Inilah cikal bakal aktivitas literasi yang nanti saya lanjutkan di Oransbari,” jelas dia.

Prinsip utama yang dipegang Amar sebagai seorang pengabdi masyarakat adalah sebuah hadits Nabi Saw, “yassir walaa tu’assir.” Permudahlah dan jangan engkau persulit. “Saya ingin melihat orang yang saat datang penuh masalah dia keluar dengan tersenyum,” kata lulusan MAN Model Sorong ini.

Bina Generasi Muda

Di lokasi tugas yang baru, KUA Distrik Oransbari, Manokwari Selatan, lagi-lagi Amar memulai tugas seorang diri. Untuk urusan prosesi pernikahan, ia dibantu dua orang tokoh masyarakat yang merupakan Petugas Pembantu Pencatatan Nikah. Belakangan, ada seorang staf honorer membantu di kantornya.

Tidak seperti di Jakarta, atau Jawa. Di Oransbari, meskipun populasi warga Muslim hampir 40 persen, peristiwa pernikahan tidak terjadi setiap pekan. “Tahun 2018 kemarin hanya ada 23 pernikahan dalam setahun,” kata Amar.

Maka, kantor KUA yang semula kesannya hanya untuk urusan pernikahan, konsultasi rumah tangga, cerai dan poligami, itupun perlahan ia ubah. Apalagi ia berada di kantor bukan hanya delapan jam, tetapi 24 jam dalam sehari.

Abdul Karim (tengah) di Kantor Suara Islam, Jakarta [foto: IST)

Ya, karena istri dan dua anaknya tinggal di kampung halaman, di Distrik Masni Kabupaten Manokwari, yang berjarak dua jam perjalanan menggunanakan sepeda motor, maka ia memilih menempati kantor.

Dalam sebulan, suami Ayu Fitrianti ini, hanya memanfaatkan dua kali akhir pekannya untuk menengok keluarga, sementara dua akhir pekan lainnya digunakan untuk melakukan pembinaan warga Oransbari. “Kalau ditanya sedih, ya ini sedihnya. Hidup jauh dari keluarga,” ungkapnya.

Namun kesedihan itu hilang. Manakala ia mendapati warga Oransbari yang sangat mendukung kegiatannya untuk meningkatkan literasi generasi muda di kecamatan itu. Amar mendirikan Aksara Community Manokwari Selatan (ACM). Bentuk nyatanya, pendirian Perpustakaan ACM yang menempel dengan ruang kantornya.

Dengan wadah ACM dan juga Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) itulah Amar membina generasi muda. Memotivasi anak-anak dan remaja untuk membaca, menuntut ilmu dan berorganisasi.

“Di Malang saya pernah dibina, berdiskusi, meskipun hanya sendiri. Itu sekarang saya praktikkan. Anak-anak yang datang, meskipun sendiri tetap saya bina,” kata Pembina BKPRMI Distrik Oransbari itu.

Laman sebelumnya 1 2 3Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button