NASIONAL

Kepala BPIP: Masyarakat Harus Bisa Menahan Diri untuk Tidak Mudik

Ia mengatakan tradisi mudik Lebaran mampu menggerakkan berbagai sektor, khususnya ekonomi dengan pergerakan masyarakat dari kota ke desa.

Namun, kata dia, kondisi sekarang ini berbeda karena Indonesia tengah menghadapi pandemi COVID-19 yang akhirnya membuat pemerintah membuat kebijakan yang melarang masyarakat mudik.

Apalagi, ia mengatakan bahwa pandemi COVID-19 sedemikian serius, sebab belum pernah ada dalam sejarah, virusnya tidak terlihat, dan sudah memakan banyak korban sehingga harus diputus mata rantai penyebarannya.

“Kalau dalam konteks hukum Islam, mana yang harus didahulukan? Menyelamatkan jiwa, yakni tidak mudik untuk memutus COVID-19, daripada harta, maksudnya ekonomi tadi dan pengampunan sosial. Ini bukan dalam situasi normal, apalagi ideal,” katanya.

Oleh karena itu, Yudian mengatakan masyarakat, khususnya umat Islam, semestinya bisa menerapkan makna puasa, yakni menahan diri dengan tidak mudik.

Dengan menahan diri untuk tidak mudik sekarang ini, katanya, sebenarnya masyarakat juga membangun peradaban, namun secara terbalik dengan tradisi mudik sebelumnya.

“Kalau dulu dengan berbondong-bondong ke kampung halaman sehingga tercipta peningkatan ekonomi, ‘income’ negara, dan sebagainya, sekarang dengan cara pasif kita bisa membangun perabadan. Maksudnya, dengan tidak menghancurkannya, yakni dengan tidak mudik,” kata Yudian.

sumber: ANTARA

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button